Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Rob

Tambak Lorok Awet Direndam Rob, Generasi Muda Punggungi Laut Pilih Pindah Rumah

Kampung Tambak Lorok yang awet direndam rob bikin anak muda di kawasan itu memilih pindah tempat tinggal. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto
Generasi tua Tambak Lorok duduk di depan rumah. Ia tak bisa berbuat banyak harus menghadapi kampungnya yang kian terancam bencana rob, di Kota Semarang.  

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Kampung Tambak Lorok yang awet direndam rob bikin anak muda di kawasan itu memilih pindah tempat tinggal. 

Selain itu, pekerjaan nelayan tak menarik minat para generasi muda. 

Sekretaris RT 4 RW 13 Tambak Lorok, Joko Maryono, mengaku, para warga yang pindah karena kondisi banjir rob yang terus terjadi selama bertahun-tahun.

Mereka pindah ke Gunungpati, Boja dan Ungaran. 

"Generasi muda sini melirik pekerjaan ya di luar tidak di laut. Misal anak saya ya meliriknya kerja di darat tidak kerja di laut," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (22/6/2022).

Mereka yang pindah lantaran pekerjaan tak di laut. Sebaliknya warga yang kerja di laut dan tambak tetap memilih bertahan. 

Menurutnya, di wilayah RW 13 ada enam RT, setiap RT rata-rata ada dua sampai tiga orang melakukan pindah dari kawasan Tambak Lorok

"Contoh keponakan saya sudah pindah. Tak ada sangkut paut pekerjaan di laut maka pindah. Warga yang bertahan ada keterkaitan dengan pekerjaan," paparnya. 

Ketua RW 16 Tambak Lorok, Slamet Riyadi mengaku, ada beberapa warga yang pindah akibat banjir rob

Hanya saja warga banyak yang memilih bertahan karena terbatasnya dana. 

Selain itu, ikatan batin Tambak Lorok sebagai tanah kelahiran. 

"Keinginan pindah ya orang Tambak Lorok ingin pindah semua hanya saja ada keterbatasan dana dan keterkaitan pekerjaan," 

Kondisi itu juga memaksa para generasi muda Tambak Lorok beralih pekerjaan di darat. 

Mereka tak menekuni pekerjaan orangtuanya sebagai nelayan melainkan memilih bekerja sebagai buruh pabrik, karyawan, dan lainnya. 

"Ya kerjanya jadi di darat tidak di laut," paparnya. 

Warga RT 9 RW 15 Tambak Lorok, Amron menuturkan, kondisi rob tetap tak mendorong warga untuk pindah dari kawasan itu. 

Terutama warga di RT 9 yang dihuni 70 KK. 

"Di RW kami paling parah ya di RT 6,7, dan 9 tapi warga tak mau pindah, misal pindah mau pindah kemana? rumah hanya satu saja di sini, kerja juga nelayan," tandasnya. (Iwn)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved