Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Anggota Fraksi PDIP DPRD Jateng Asfirla Harisanto Upayakan Kemitraan Petani dengan Industri 

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jateng Asfirla Harisanto SE terus berupaya membantu untuk menjembatani program kemitraan pengusaha dengan petani

Penulis: hermawan Endra | Editor: muslimah
Istimewa
Asfirla Harisanto saat mendampingi empat kelompok tani dari Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas ke pabrik PT Boga Makmur Gracia, yang berlokasi di Jalan Raya Tamping, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jateng Asfirla Harisanto SE terus berupaya membantu untuk menjembatani program kemitraan pengusaha dengan para petani secara kerja nyata di wilayah daerah pemilihan (Dapil) di Banyumas dan Cilacap, sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para petani yang membudiyakan ketela pohon atau singkong.

Menurutnya, kemitraan antara perusahaan dengan para petani sangat penting, sebagai upaya agar para petani bisa masuk rantai produksi global, dan meningkatkan peluang untuk dapat memasok bahan baku dengan harga di atas harga pasaran.
 
“Selain itu, kami juga menfasilitas para petani agar mendapat akses perbankkan, terutama pinjaman lunak dari PD BPR/BKK Jateng, “ ujar Bogi panggilan akrab Asfirla Harisanto saat mendampingi empat kelompok tani dari Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas ke pabrik PT Boga Makmur Gracia, yang berlokasi di Jalan Raya Tamping, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.

Bogi mengatakan kunjungan empat kelompok tani ketela ke PT Boga Makmur Gracia itu, selain ingin melihat produksi pabrik pengelolaan ketela menjadi kriping singkong, sekaligus untuk memastikan kemitraan dapat segera diwujudkan.

Dia menambahkan untuk mendorong para petani ketela di wilayah Banyumas tidak hanya untuk menjembatani kemitraan, namun juga menfasilitas para petani untuk memperoleh kebutuhan modal pinjaman dari perbankkan, mengingat potensi hasil produksi petani di Banyumas sangat  menjanjikan dengan kualitas sangat bagus.

“Empat kelompok tani yang mengunjungi pabrik tersebut setiap kelompok beranggotakan 40 petani, hingga total sekitar 150 petani termasuk petani mandiri yang sangat mengharapkan kemitraan itu segera terwujud,” tutur Bogi, Kamis (23/6).

Bogi juga mendorong progam kemitraan ini bisa segera diwujudkan setelah kedua belah pihak bertemu dan saling berkunjung, setelah sejumlah direksi  PT Boga Makmur Gracia melihat lahan ketela petani Banyumas bebrapa waktu lalu, kini petani diberi kesempatan melihat produksi pabrik Boga Makmur Gracia.
   
Keempat kelompok tani yang dipimpin Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas Tujiman itu, siap menjadi pemasok bahan baku ketela untuk memenuhi kebutuhan PT Boga Makmur Grasia.
     
Tajiman menuturkan selama ini para petani di daerahnya membudayakan komoditas ketela di  lahan produktif seluas 10 hektare dengan lokasi lahan tersebar, termasuk lahan rakyat maupun lahan di kawawsan Perhutani.

“Lahan ketela di wilayah Tambak akan dikembangkan menajdi 45 hektare yang tersebar di wilayah 11 desa dan jika rencana progam kemitraan bisa berhajalan lahan akan diperluas lagi hingga seluas 45 hektar, belum termasuk yang ada di wilayah 11 desa tersebut,” ujar Tujiman.

Menurutnya, jika terealisasi progam kemitraan ini petani Tambak sementara sanggup memasok seminggu dua kali dengan produksi masing-masing 8 ton, dan akan lebih ditingkatkan lagi jika budidaya ketela sudah dikembangkan di atas lahan seluas 45 hektare.

Direktur Operasi PT Boga Makmur Gracia Irianto SE mengatakan perusahaannya selama ini membutuhkan pasokan bahan baku ketela berkualitas sebanyak 50 ton per hari dan sampai saat ini kebutuhan itu belum terpenuhi.

Hasil pengelolaan ketela, lanjutnya, menjadi kripik singkong itu tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik tetapi juga untuk memenuhi pasar ekspor, yang belakangan ini permintaan terus meningkat.

“Perusahaan kami siap menampung hasil produksi ketela para petani Banyumas berapa pun jumlahnya, bahkan hargapun ditawarkan di atas harga pasaran lokal. Kami siap membeli dengan harga Rp2000-Rp2.400 per kg,” tutur Irianto.

Dia juga mengharapkan agar kemitraan ini bisa berdampak positif terhadap upaya dan pengembangan usaha para petani di Banyumas dan perusahaan akan memberikan bibit ketela sebagai upaya untuk menjamin kualitas hasil produksi petani mitra binaan.

“Sinergi itu, bakal mampu mendorong kemandirian petani dan memperluas lapangan kerja, serta meratakan distribusi pendapatan yang muaranya Jateng sejahtera dan berdikari,” tuturnya.

 

 

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved