PMK
Inilah Hasil Uji Laboratorium Pembuangan Bangkai Kambing di Sungai Serang Semarang
Sebagai informasi, hasil dari uji laboratorium BBVeteriner Wates, Kementerian Pertanian soal pembuangan bangkai kambing di sungai Serang telah selesai
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Pemerintah Kabupaten Semarang mengungkapkan bahwa warga sekitar Sungai Serang, Susukan, Kabupaten Semarang perlu waspada seusai terjadinya pembuangan 97 bangkai kambing dan domba di sungai tersebut beberapa hari lalu.
Hal itu dikarenakan masih merebaknya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi di Kabupaten Semarang.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu mengatakan bahwa di sekitar sungai itu juga terdapat wilayah pertanian yang warganya juga jamak membudidayakan hewan-hewan ternak, misalnya sapi, kerbau, dan kambing.
Baca juga: Jumlah Kambing Dibuang ke Sungai Serang Semarang Jadi 94 Bangkai, Polisi Tahu Pelakunya: 3 Orang

“Apabila benar dinyatakan PMK, maka masyarakat perlu waspada karena jika aliran air yang masuk ke lahan pertanian warga, terdapat kemungkinan rumput-rumput di sana dipakai oleh warga untuk pakan ternaknya,” ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (24/6/2022).
Wigati Sunu mengimbau warga untuk sementara tidak menggunakan rumput-rumput yang teraliri atau yang terkena langsung dengan aliran Sungai Serang.
Menurutnya, virus PMK dapat bertahan hingga 40 hari jika berada di air.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum terdapat adanya penambahan angka hewan yang PMK yang signifikan di wilayah sekitar sungai itu, misalnya di Desa Susukan dan Desa Sidoharjo.
Hal tersebut menandakan bahwa belum ada dampak besar yang ditimbulkan terhadap pembuangan 97 ekor hewan ternak oleh pihak yang tidak bertanggungjawab tersebut.
“Dilihat dari rata-rata bangkai yang berada di sungai, ada cairan dari mulut dan tanda-tanda luka atau kuku yang terkelupas. Nah ini merupakan ciri-ciri hewan terjangkit virus PMK, imbuh Sunu.
Sebagai informasi, hasil dari uji laboratorium BBVeteriner Wates, Kementerian Pertanian menyimpulkan penyelidikan terhadap temuan puluhan bangkai domba di sungai tersebut negatif PMK.
Pengujian didapat setelah tim mengambil sampel dan uji PCR terhadap bangkai domba-domba yang berada di sungai itu. (*)