Guru Berkarya
PJBL Meningkatkan Keterampilan Menulis Paragraf
Keterampilan menulis adalah salah satu kompetensi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: abduh imanulhaq
Oleh: Dea Vista Febrianika, S.Pd., PPG PRAJAB UAD 2022
Keterampilan menulis adalah salah satu kompetensi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Menulis memudahkan kita untuk berpikir kreatif, serta mampu merespon perkembangan lingkungan yang selalu dinamis. Melalui kegiatan menulis siswa dapat menuangkan ide-ide baru, serta membantu siswa untuk berpikir positif. Ketika ide-ide baru muncul dalam tulisan, siswa dapat mengungkapkan perasaan dalam sebuah paragraf yang dapat digunakan sebagai komposisi.
Namun pada kenyataannya dalam menulis paragraf banyak siswa yang mengalami kebingungan dalam mengembangkan karangannya dan tidak semua siswa mampu menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Hal ini membuat pencapaian siswa khususnya pada kecakapan menulis masih rendah. Karena masih banyak guru yang cendrung melaksanakan pembelajaran dengan metode yang kurang variatif, kurang menyesuaikan antara metode dengan materi pokok sehingga tampak monoton.
Pengembangan keterampilan menulis harus metodis dan sistematis. Alasan untuk memperoleh keterampilan menulis yang tidak wajar adalah pertimbangan yang memfasilitasi perkembangan mereka. Menulis bukanlah keterampilan dalam sekejap. Menulis adalah berkomunikasi melalui bahasa tulis dan harus diatur dengan baik agar orang lain dapat memahaminya. Menulis adalah berkomunikasi melalui bahasa tulis yang harus diorganisasikan secara baik agar dapat dipahami oleh orang lain. Tanpa adanya pelatihan dan pembinaan secara metodis dan sistematis, maka keterampilan ini akan sulit untuk dikuasai (Fajriani et al., 2017). Di kelas satu sampai dengan tiga, peserta didik mempelajari mengenai teknik menulis kata. Lalu pada kelas empat sampai enam, peserta didik akan berlatih untuk dapat merangkai kata menjadi sebuah kalimat. Dan dari sebuah kalimat tersebut kemudian dirangkai menjadi sebuah paragraf. Yang terakhir, peserta didik akan dilatih untuk mengembangkan paragraf yang ditulis menjadi sebuah wacana yang menarik untuk dibaca.
Penentuan model pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan diberikan dan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Karena untuk mendapatkan pembelajaran yang maksimal untuk siswa dan guru, yang perlu melakukan kreatifitas dalam pembelajaran. Menurut Fathurrohman (2016; 119) mengatakan bahwa pembelajaran Project Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/ kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran ini adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan demikian, diharapkan penggunaan pembelajaran berbasis projek bisa meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis paragraph.
Langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dimulai dengan pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Pertanyaan tersebut harus relevan dengan masalah yang mungkin dialami siswa di kehidupan nyata. Dari permasalahan tersebut kemudian dibentuk kelompok kecil, dimana kelompok tersebut akan mendesain perencanaan proyek dan menyusun jadwal guna menyelesaikan proyek tersebut. Peran guru disini adalah untuk memonitor pekerjaan siswa, menguji hasil dan mengevaluasi hasil pekerjaan siswa.