Berita Semarang

Beli Minyak Goreng Curah Pakai PeduliLindungi? Pedagang: Yang Masalah Bukan PeduliLindunginya, Tapi

Skema pembelian minyak goreng curah rakyat (MGCR) menggunakan aplikasi PeduliLindungi yang akan diberlakukan pemerintah ke depan

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Tampak seorang pekerja sedang melakukan pengisian minyak goreng curah di toko grosir minyak goreng curah jalan Pedamaran Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Skema pembelian minyak goreng curah rakyat (MGCR) menggunakan aplikasi PeduliLindungi yang akan diberlakukan pemerintah ke depan dinilai akan menyulitkan pedagang maupun pembeli.

Terlebih dalam kebijakan baru itu akan diberlakukan pembatasan pembelian maksimal 10 kilogram minyak goreng curah untuk satu NIK per harinya.

Menurut pedagang, hal itu tidak efektif dan justru akan kembali menimbulkan antrean panjang.

"Sebenarnya, masalah bukan terkait PeduliLindungi. Masalahnya adalah pembelian yang dibatasi 10 kilogram per-NIK. La pedagang yang beli di tempat kami kan juga kasihan.

Katakanlah mereka biasa beli 50 kilogram, kemudian dibatasi 10 kilogram, kan ya tidak bisa.

Kalau ini dilaksanakan, asumsi saya mungkin akan kembali ke seperti dulu yaitu timbul antrean. Itu sudah pasti, karena misal yang biasa beli 50 kilogram terus disuruh beli 10 kilogram otomatis bayar orang lain untuk antre," kata Tomy, pemilik toko grosir minyak goreng curah jalan Pedamaran Semarang, Senin (27/6/2022).

Tomy menyebutkan, untuk saat ini ia belum menerima adanya sosialisasi terkait pembelian minyak goreng curah menggunakan aplikasi yang semula dikembangkan untuk pelacakan dalam menghentikan penyebaran Covid-19 itu.

Sehingga sampai saat ini, kata dia, ia masih menerapkan skema sebelumnya yakni menggunakan fotokopi KTP bagi pelanggan yang melakukan pembelian.

"Sekarang belum menerapkan PeduliLindungi, masih pakai fotokopi KTP," ujarnya.

Menurut dia, dalam penerapan aturan sebelumnya itu ia menyebut sudah tidak ada kendala baik untuk pedagang maupun pembeli.

Menurutnya, pasokan juga sudah lancar sejak satu minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu.

Adapun setiap hari tokonya menerima pasokan sekitar 10-15 ton atau sekitar 10 ribu sampai 15 ribu kilogram minyak goreng curah per hari dan hanya sempat terkendala saat terjadi banjir rob beberapa waktu lalu.

Ia terheran kini ada informasi beredar terkait dengan skema baru pembelian.

"Saya belum dapat sosialisasi sistem baru itu. Implementasinya nanti seperti apa juga belum jelas.

Padahal kalau dilihat dari harga kan sudah turun, nonsubsidi sudah Rp 15 ribu per kilogram. Kalau di kami minyak goreng curah dengan skema DMO jualnya masih Rp 12.300. Pasokan juga lancar banget," terangnya. (idy)

Baca juga: Prediksi Persis Solo Vs Persita Tangerang Piala Presiden 2022, H2H, Susunan Pemain, Link Streaming

Baca juga: KONI Dulongmas Lakukan Persiapan dan Kordinasi Menyambut Pra-Porprov 2022 dan Porprov 2023

Baca juga: Bupati Kendal Dico Siapkan Sarpras RSUD dr Soewondo Tangani Korban Penyalahgunaan Narkotika

Baca juga: Video Detik-detik Bos Toko Ban di Sintang Dipukul Karyawannya Hingga Meninggal dengan Pipa Besi

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved