Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Nenek Pemulung di Kendal Beli Sapi Rp22 Juta untuk Kurban, Menabung 15 Tahun

Seorang nenek pemulung di Kendal, Jawa Tengah, membeli sapi seharga Rp22 juta untuk dikurbankan pada Iduladha.

KOMPAS.com/Fabian J Kuwado
Ilustrasi sapi 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Seorang nenek pemulung di Kendal, Jawa Tengah, membeli sapi seharga Rp22 juta untuk dikurbankan pada Iduladha.

Namanya Jumiah (80).

Nenek yang tinggal seorang diri di rumahnya di Kampung Gagakan, RT 4 RW 2, Kelurahan Sijeruk, Kecamatan Kota Kendal, ini setiap hari bekerja sebagai pemulung alias pencari rosok.

Baca juga: MUI Keluarkan Fatwa tentang Penyelenggaraan Iduladha saat Wabah PMK Merebak di Indonesia.

Ia mulai berangkat bekerja sekitar jam 07.00 WIB dan pulang ke rumah jam 11.00 WIB.

Meskipun tua, Jumiah ingin hidup mandiri.

Ia tidak mau hidup tergantung dengan anak-anaknya.

“Saya tinggal di rumah ini, dulu bersama suami dan 3 anak tiri.

Sekarang suami sudah meninggal, dan anak-anak sudah berkeluarga,” kata Jumiah, Selasa (28/6/2022).

Jumiah yang ditemui di rumahnya bercerita, dirinya dulu berjualan makanan di depan rumahnya.

Ia beralih profesi sebagai pencari rosok sudah lebih dari 15 tahun.

Hal itu dilakukan karena ia hidup seorang diri setelah anak-anaknya menikah dan suaminya meninggal dunia.

Rosok yang ia cari setiap hari itu ia kumpulkan dan kemudian dijual.

Uangnya sebagian diberikan kepada anak perempuannya yang ragil untuk ditabungkan, kadang Rp 35 ribu kadang lebih.

Kini uangnya sudah terkumpul dan dibelikan sapi seharga Rp 22 juta untuk dikurbankan pada Idul Adha nanti.

 
Rencananya, sapi Jumiah akan disembelih di Masjid Besar Darul Muttaqin Kebondalem Kendal.

Jumiah ingin kelak kalau sudah meninggal,  bersama suami, anak, dan saudara-saudara tercintanya, bisa naik sapi ke surga. 

“Awalnya saya ingin menabung untuk naik haji.

Tapi saya kurban sapi dulu, biar saya dan keluarga kalau  mati nanti bisa naik sapi ke surga,” ujar Jumiah.

Jumiah yang setiap hari mencari rosok di sekitar Kendal kadang harus pulang naik becak ketika mendapat barang rosokan banyak.

Jika hasil dari mulungnya itu sedikit, Jumiah memilih jalan kaki.

Sebab dirinya masih juat menggendongnya.

“Setelah bisa membeli sapi kurban, saya akan menabung lagi untuk naik haji,” jelas Jumiah.

Terpisah, ketua panitia penyembelihan hewan kurban Masjid Besar Darul Muttaqin Kebondalem Khoirur Roziqin mengatakan, panitia sudah menerima sapi kurban dari Jumiah, untuk disembelih bersama hewan kurban lain di masjid.

Sapi tersebut dititipkan di penjual sapi untuk dirawat dan akan diambil sehari sebelum hari H Idul Adha.

“Saya sangat kagum dengan nenek Jumiah.

Dia bekerja  kerja keras  sebagai pemulung, hasilnya kemudian ditabung dan dibelikan seekor sapi untuk kurban,” kata Rozikin. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Nenek Pemulung Menabung 15 Tahun untuk Beli Sapi Kurban Seharga Rp 22 Juta"

Baca juga: Atta Halilintar Incar Sapi yang Disebut Terbesar di Jawa Barat untuk Kurban

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved