Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Magelang

Guru Madrasah Aliyah di Magelang Terlibat Pelecehan Seksual, Beredar Poster #riyancabul di Sekolah

Poster yang menampilkan wajah seorang guru Madrasah Aliyah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, banyak tertempel di dinding-dinding pagar tembok tak ja

Editor: m nur huda
Twitter
Tangkap layar video berisi chat tak senonoh yang dikirim oleh guru Madrasah Aliyah di Magelang kepada siswinya. 

TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG - Poster yang menampilkan wajah seorang guru Madrasah Aliyah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, banyak tertempel di dinding-dinding pagar tembok tak jauh dari sekolah.

Wajah guru Madrasah Aliyah di Magelang tersebut diduga telah melakukan perbuatan pelecehan seksual verbal pada siswinya.

Pada poster hitam putih itu berisi tuntutan agar guru tersebut dihukum setimpal. Pada poster disertakan foto diduga wajah guru Matematika itu.

Pada poster itu, juga terdapat tulisan #riyancabul #gurumesumpadamurid #tuntutsampaibui.

Sejauh ini belum diketahui siapa pemasang poster-poster tersebut.

Sebelumnya, viral di media sosial sebuah video berisi kumpulan percakapan antara guru pria dengan seorang siswi.

Poster bertuliskan #riyancabul disertai foto wajah terpasang di tembok-tembok pagar tidak jauh dari Madrasah Aliyah di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (1/7/2022).
Poster bertuliskan #riyancabul disertai foto wajah terpasang di tembok-tembok pagar tidak jauh dari Madrasah Aliyah di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (1/7/2022). (KOMPAS.COM/IKA FITRIANA)

Pada tangkapan layar terbaca, guru itu meminta siswa untuk mengirimkan foto selfie, namun ditolak.

Tidak berhenti sampai di situ. Guru yang biasanya dipanggil Pak Ryan oleh muridnya bahkan mengirimkan pesan bernada cabul kepada siswinya.

Dilansir Tribunjateng.com dari Kompas.com, Handono, kepala madrasah tersebut, telah dikonfirmasi pada  Jumat (1/7/2022).

Handono menyatakan telah mengklarifikasi guru itu dan mengakui telah melakukan perbuatan tidak senonoh itu kepada siswanya.

"Yang dari chat itu, iya (mengakui)," kata Handono, di kantornya.

Pihaknya telah mengadakan pertemuan yang dihadiri guru tersebut, dan keluarga siswa, termasuk dengan kepolisian dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kabupaten dan Kota Magelang.

Sebagai langkah tegas, pihaknya juga langsung memberhentikan guru tersebut.

Handono berujar, guru tersebut mengampu mata pelajaran Matematika berstatus Guru Tidak Tetap (GTT) sejak tahun 2016 silam.

"Kami sudah lakukan semua, klarifikasi sudah, diberhentikan pelakunya sudah, sudah klarifikasi ke orangtuanya sudah, (korban) dan anaknya sudah," kata Handono.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved