Berita Semarang
Kiat Ismail Yakinkan Pembeli Kambingnya Bebas Wabah PMK
Wabah PMK yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi dan kambing menyebabkan penjual hewan kurban di Kota Semarang menahan diri.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi dan kambing menyebabkan penjual hewan kurban di Kota Semarang menahan diri.
Mereka tidak memperbanyak stok hewan dibandingkan tahun sebelumnya.
Mereka lebih fokus menjaga kesehatan hewan dan upaya menyakinkan pembeli supaya tetap membeli hewan kurban di tempatnya.
"Iya, saya selalu edukasi pembeli, apa itu PMK supaya mereka tahu bahwa hewan yang dibeli di tempat saya bebas PMK," ujar penjual hewan kurban, Ghofar Ismail (33) kepada Tribunjateng.com, Sabtu (2/7/2022).
Ia menjelaskan ke calon pembeli bahwasanya ciri hewan terpapar wabah PMK pertama kuku ada borok dan bernanah.
Kemudian mulutnya berbusa.
Bahkan, ia tunjukan gambar hewan kena PMK biar lebih memahami.
"Kambing ada yang kena tapi jarang biasanya PMK ke sapi," terangnya.
Selain itu, ia mengaku, setiap hewan kurban yang dijualnya selalu diberi antibiotik dan vitamin B Kompleks.
Obat-obatan dibeli antibiotik di toko obat hewan.
Tujuannya supaya hewan tetap sehat sampai nanti disembelih.
"Antibiotik barangnya langka, 20 milimeter umumnya Rp28 ribu.
Sekarang dapat Rp50 ribu.
Itu modal sendiri demi hewan kurban sehat," tuturnya. (Iwn)