Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Angka Inflasi Jateng Juni 2022 Lebih Tinggi dari Nasional, BPS Waspadai Tanda-tanda Stagflasi

Angka inflasi Jateng bulan Juni 2022 ini lebih tinggi dibandingkan angka nasional. Angka nasional hanya 0,61 persen, dan kelihatan ini merupakan salah

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Rilis BPS Jateng secara virtual, Selasa (1/3/2022) - Angka Inflasi Jateng Juni 2022 Lebih Tinggi dari Nasional, BPS Waspadai Tanda-tanda Stagflasi 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng mencatat inflasi di provinsi ini pada Juni 2022 sebesar 0,85 persen, dengan indeks harga konsumen (IHK) 111,32.

Kepala BPS Jateng, Adhi Wiriana mengatakan, inflasi pada Juni itu merupakan tertinggi kedua di 2022 setelah April lalu sebesar 1,07 persen. Angka itu juga tercatat lebih tinggi dari angka nasional sebesar 0,61 persen.

"Angka inflasi Jateng bulan Juni 2022 ini lebih tinggi dibandingkan angka nasional. Angka nasional hanya 0,61 persen, dan kelihatan ini merupakan salah satu tanda-tanda bahwa ke depan kemungkinan ada stag inflasi (stagflasi) atau inflasi yang cukup tinggi, yang akan bertahan akibat dampak perang di Ukraina," katanya, dalam konferensi pers secara secara virtual, Jumat (1/7/2022).

Menurut dia, tingkat inflasi Jateng tahun kalender Juni 2022 tercatat sebesar 3,75 persen, sementara tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021) sebesar 4,97 persen.

Adhi menyebut, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu tertinggi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,14 persen.

Disusul kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,88 persen, kelompok transportasi sebesar 0,83 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,73 persen.

"Dilihat dari berbagai rincian dari kelompok dari indeks harga konsumen, kelihatan yang paling berperan andil inflasi pada bulan Juni 2022 kali ini adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau," jelasnya.

"Angka ini tentunya perlu menjadi perhatian bagi kita semua, apalagi di bulan Juni relatif tidak terjadi panen, kemudian kendala dilarangnya ekspor beberapa negara, terutama komoditas gula, kedelai, gandum dan sebagainya, yang tentunya sedikit banyak berdampak pada harga-harga makanan, minuman, dan tembakau di dalam negeri di Indonesia, termasuk di Jateng," tambahnya.

Ia mengungkapkan, penyebab utama inflasi di Jateng Juni 2022 adalah kenaikan harga cabai merah, cabai rawit, bawang merah, angkutan udara, dan telur ayam ras. Sementara penahan utama inflasi di Jateng adalah penurunan harga minyak goreng, daging ayam ras, bawang putih, angkutan antarkota, dan laptop/notebook.

"Kemudian kelompok transportasi juga perlu menjadi perhatian, terutama tentang transportasi udara yang saat ini dengan sudah membaiknya kondisi covid-19 dan sudah banyak orang yang berlalu lalang melalui udara maupun darat," ucap Adhi. (idy/TRIBUN JATENG CETAK)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved