ACT
Inilah Sosok Ibnu Khajar Presiden ACT Kelahiran Tegal, Berikan Bantahan dan Klarifikasi
Sosok Ibnu Khajar Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjadi perbincangan publik setelah ramai tuduhan penggelapan dana terhadap lembaga amal tersebut.
Selain itu, Ibu juga membantah kabar adanya intimidasi atau kekerasan terhadap Ahyudin.
"Ada kata-kata kasar menunjuk-nunjuk, kami sampaikan tidak seperti itu," ungkapnya.
Kendati demikian, Ibu menuturkan, ACT masih berhubungan baik dengan Ahyudin setelah mengundurkan diri.
Bahkan, lanjut dia, saat rapat pembina yang digelar pada 20 Januari 2022, Ahyudin diundang, tetapi tidak hadir.
"Beliau (Ahyudin) sampaikan lewat WA, beliau sedang di luar kota. Beliau memberikan kuasa ke kami semua untuk melanjutkan. Beliau berkenan diatur waktunya untuk tanda tangan basah," ucap Ibnu.
Gajinya Rp 250 Juta?
Ibnu Khajar menanyakan informasi yang beredar perihal gaji CEO-nya yang disebut senilai Rp 250 juta per bulan.
"Tentang alokasi (gaji) bagi presiden ACT untuk pemimpin yang sebelumnya dengan Rp 250 juta (per bulan). Kami juga belum tahu persis sumbernya dari mana?" kata Ibnu.
Ibnu mengatakan data yang beredar tersebut tidak benar adanya.
Baca juga: Pemancing Hilang Setelah Lompat Ambil Alat Pancing yang Jatuh, Ditemukan Tewas Setelah 2 Hari
Baca juga: Uang Transport RT RW Kota Semarang Naik Jadi Rp 1 Juta, Hendi: Untuk Ketua dan Sekretaris
Baca juga: Mayat Wanita Ditemukan di Kali Krukut Depok, Pelaku Pembunuhan Ditangkap di Brebes
"Kami sudah sampaikan data itu tidak seperti yang ada," ujarnya.
Menurut Ibnu, pihaknya telah melakukan potongan gaji bagi karyawannya sejak bulan Januari.
Terkait beberapa angka yang beredar, kata dia, sebenarnya adalah angka rencana pada tahun 2021.
"Dan itu belum bisa dijalankan. Kalau nggak salah cuma satu bulan di jalankan. Setelah itu kita sama-sama tahun kedua di pandemi terjadi kondisi ekonomi kita belum signifikan dan filantropi kita juga belum bertumbuh signifikan," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Ibnu Khajar, Presiden ACT yang Bantah Kudeta dan Gaji Rp 250 Juta Sebulan,