Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Opini

Opini Tasroh, SS, MPA, MSc: Dicari Koperasi Agresif Investasi

PERINGATAN Hari Koperasi Tingkat Nasional akan digelar tanggal 12 Juli 2022 di Bali. Hal ini sebagai momentum yang tepat untuk merefleksikan pembangun

Editor: m nur huda
Tribun Jateng
Opini Ditulis Oleh Tasroh, SS, MPA, MSc (ASN di Dinakerkop UKM Banyumas) 

Potensi investasi yang luar biasa besar pun menggelundung nyaris tanpa target bisnis yang agresif.
Budaya bisnis demikian tentu saja hal yang mustahil Koperasi mampu menunjukkan kinerja terbaiknya, apalagi sampai menjadi "soko guru" perekonomian nasional.

Padahal jika kita melihat rekam jejaknya, sejarah membuktukan bahwa sejak era kemerdekaan RI, peran koperasi sangat besar dan luas. Bahkan sejak awal berdirinya yakni di Jogjakarta, perserikatan Muhammadiyah dan budi luhur mengawali kegiatan usaha koperasi hingga mampu menopang perguruan muhammadiyah mendirikan tarusan lembaga pendidikan dan rumah sakit yang kini jika dinilai asetnya sudah mencapai Rp 1000 triliun.

Nilai sebesarnya lebih besar dari aset Boeing 737 di Amerika atau 70 persen dari aset investasi Perusahaan Multinasional sekelas Roll Royce di Inggris atau separoh dari kekayaan investasi Testa di Amerika. (Dyer dalam Beyond Fundings on Global Interprises). Maknanya bahwa kekuatan modal koperasi di Indonesia, jika bersatu padu dalam visi investasi yang agresif, mirip aset investasi pada perusahan-perusahaan multinasional skala global.

Visi Bisnis

Untuk menuju ke arah investasi di kalangan koperasi di Indonesia sangat potensial. Pakar ekonomi Micri Enterprises Amerika, Drier Arnold (2021) menyebutkan singkat "setelah modal dipastikan tersedia, langkah lanjutan adalah memilih figur kepemimpinan investasi yang handal bereputasi agresif dalam menggapai visi bisnis. Man behind the gun itulah yang akan mampu mengunah arah investasi/bisnis dan mewujudkan cita-cita usaha termasuk dalam hal koperasi.

Langkah strategis demikian memang butuh kepemimpinan revolusioner di landscape regulator/pemerintah agar para pengelola koperasi dididik untuk jadi "pemain utama" menuju koperasi jadi soko guru perekonomian nasional. Apalagai di tengah masa transisi pandemi Covid 19, yang sedang terjadi belakangan ini, salah satu agenda pemerintah adalah akselerasi pemulihan ekonomi nasional dan re healing dari suasana Covid 19.

Karenanya sangat tepat tema utama perayaan Hari Koperasi Nasional ke-75 tahun 2022 ini yakni "Pemulihan Ekonomi Nasional dengan Perluasan Kiprah Koperasi". Tema ini diharapkan semakin membuka wawasan dan Visi besar para pendahulu-pendiri koperasi, agar koperasi bisa menginisiasi berbagai agenda negara-pemerintah dalam mengambil peran besarnya, yang antara lain menjadi motor utama perekonomi rakyat, menuju pemulihan ekonomi yang lebih cepat.

Potensi ini sangat terbuka karena selama ini pula koperasi banyak berkontribusi dalam mengembangberdayakan potensi ekonomi rakyat berbagai bidang. Hanya saja diperlukan kepemimpinan yang agresif agar koperasi bisa berbisnis-investasi lebih agresif lagi.

Potensi ini besar apalagi jika melihat masih ada 7 ribu bidang usaha pangan dan energi terbarukan yang "mangkrak" tersebar di berbagai daerah karena minimnya investor asing. Padalah potensi lokal itu sejatinya hanya diperlukan sekitar Rp 25 triliun untuk bisa dikembangkan dalam landscape investasi.

Hemat penulis, jika 10 koperasi besar berkolaborasi menggalang kekuatan iptek maka investasi pangan dan energi itu berpeluang luas jadi profit bagi segenap koperasi. Kolaborasi bisnis koperasi juga semestinya dikembangkan dengan menggandeng kalangan kampus/lembaga penelitian yang selama ini kering dari riset-riset berdimensi investasi. Akibatnya banyak potensi lokal yang hanya jadi konsumsi bisnis investor asing di tengah upaya pemerintah membangun kemandirian ekonomi nasional. Lalu kemana kiprah koperasi kita selama ini? Tragis!

Langkah E-Commerce

Upaya Kementerian Koperasi dan UKM RI yang terus mendorong koperasi semakin maju, mandiri dan produktif sudah saatnya diikuti oleh para pengelola koperasi di akar rumput dengan terus mengembangkan potensi bisnis terkini.

Salah satuhya adalah dengan mengembangkan pontensi investasi di bidang e-commerce, yang selama ini belum banyak digarap jajaran koperasi. Hiruk-pikuk perkembangan IT e-commerce, nampaknya para pengelola koperasi masih sekedar jadi objek penderita, terbukti data di Kementerian Perdagangan, hanya 0,3 persen koperasi yang sudah masuk dalam jaringan pasar online.

Angka ini amat rendah jika dibandingkan dengan capaian model bisnis e-commerce ala Koperasi di Malaysia yang sudah mampu terlibat dalam e-commerce mencapai 35 persen dan Singapura yang sudah mencapai 65 persen.

Oleh karenanya, ke depan, sesuai dengan tema Hari Koperasi Nasional tahun 2022 ini pula, saatnya koperasi bergerak lebih cepat, dengan kepemimpinan investasi yang lebih agresif mutlak diperlukan. Penataan aset, pemberdayaan aset dan pemanfaatan sumber daya yang sesuai dengan jaman saat in (era millenium), sekaligus pengelola koperasi yang lebih pro investasi diharapkan tak hanya akan memacu laju prospek keuntungan yang lebih cepat, tetapi sekaligus memacu laju investasi koperasi berjalan lebih luas dan massif.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved