Polisi Papua Nugini Temukan Uang Tunai Rp 6,6 Miliar di Tengah Pemilu, PM James Klaim Uang Legal
Mospal Marape, anak Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape, sempat ditangkap polisi terkait temuan uang itu.
TRIBUNJATENG.COM, PORT MORESBY - Mospal Marape, anak Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape, ditangkap saat bepergian dengan seorang pria yang membawa koper penuh uang tunai senilai 1,56 juta kina (setara Rp 6,6 Miliar), di tengah proses pemilihan umum (pemilu) di negara itu.
Mospal Marape mengonfirmasi kepada Guardian bahwa dia dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi.
Tetapi, dia dibebaskan beberapa jam kemudian, dan diizinkan untuk pergi dan memberikan suara pada Senin (4/7), hari pertama pemilu Papua Nugini. Tidak ada tuduhan yang dikenakan atasnya.
PM James mengatakan, putranya tidak terlibat dalam pengiriman uang dan situasinya tidak berhubungan dengan dirinya.
Kepada Guardian, PM itu mengeklaim anaknya tidak ada di pesawat yang membawa uang tersebut. Putranya juga bukan bagian dari tim yang membawa uang.
“Itu adalah masalah yang sepenuhnya terisolasi dari orang lain yang mengangkut uang, yang kebetulan adalah direktur perusahaan. Tidak ada hubungannya dengan saya. Anak saya tidak terlibat dalam pengiriman uang. Dia hanya kebetulan ada di sekitarnya,” katanya.
James memastikan anaknya tak terlibat politik menjelang Pemilu Papua Nugini seperti yang dituduhkan banyak orang. Ia berujar, uang yang besar itu merupakan uang legal.
Ia juga mengonfirmasi tak menahu tentang situasi mengapa anaknya membawa dana yang sangat besar jelang pengetatan keamanan akibat Pemilu Papua Nugini dilakukan.
Menurut dia, terdapat kesalahpahaman dengan kepolisian setempat. “Yang mengangkut uang itu adalah direktur sebuah perusahaan konstruksi di Provinsi Hela," ucapnya.
"Mengetahui ada cek di bandara, dia membawa uang, baginya dia merasa uang itu sah. Dia sedang mengangkut uang untuk perusahaannya. Dia sedang dijemput, dan polisi merasa uang itu mencurigakan pada malam pemilihan," tutur James, dilansir New Zealand Media and Entertainment (NZME).
James menepis rumor bahwa uang itu terkait dengan kampanyenya seperti yang dituduhkan. “Saya tidak butuh dana untuk pilkada. Polisi sudah menyimpan dananya. Saya dipilih di sini tanpa bantuan dana," tambahnya.
"Dana itu tidak diperlukan. Kami mengadakan pemilihan pada hari Jumat. Pesan kepada rakyat saya adalah untuk memilih tanpa syarat. Dan sebagai perdana menteri yang menjabat, secara pribadi, saya ingin orang memilih apakah mereka menghargai jabatan perdana menteri atau tidak," tambah PM James.
Mospal Marape ditangkap bersama Sethy Palipe juga dari Provinsi Hela, dan direktur pelaksana Perusahaan Konstruksi Ipwenz, sebuah perusahaan konstruksi lokal yang bertanggung jawab atas proyek-proyek bernilai jutaan dolar di negara tersebut.
Seorang perwakilan dari perusahaan Ipwenz mengatakan bahwa uang itu akan digunakan untuk proyek jalan. Jerry Manda, juru bicara perusahaan konstruksi Ipwenz menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa desas-desus yang beredar bahwa uang itu untuk pemilihan umum adalah salah dan palsu.
“Uang itu untuk pembayaran perbaikan proyek Jalan Nipa Ambua. Ini bukan pertama kalinya Ipwenz menarik uang sebanyak itu untuk keperluan konstruksi,” jelasnya.