Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Penjualan Kambing Laris, Muslih: Tahun Ini Alhamdulillah Bisa Bernapas, Tahun Lalu Sisa 18 Ekor

Wabah PMK tak berpengaruh yang berarti terhadap penjualan kambing kurban di Semarang.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: sujarwo

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak tak memberikan pengaruh yang berarti terhadap penjualan kambing kurban di Kota Semarang.

Sejumlah pedagang musiman mengakui, penjualan justru meningkat dibandingkan tahun lalu.

Muslih (62) adalah satu di antara pedagang itu.

Penjual kambing kurban musiman di Pasar Kambing jalan Tentara Pelajar Semarang tersebut mengatakan, penjualan kambing kurban di lapaknya jelang Idul Adha 2022 ini meningkat drastis dibandingkan tahun lalu.

"Saya buka lapak sejak tanggal 29 Juni sampai 10 Juli 2022. Alhamdulillah, penjualan meningkat sampai 60 persen dibandingkan tahun lalu," kata Muslih tersenyum mengucap syukur, Jumat (8/7/2022).

Muslih melanjutkan, tahun ini memang menjadi berkah tersendiri bagi dirinya.

Disebutkan, tiap tahun dia selalu menyediakan sekitar 40 ekor kambing kurban selama jelang Idul Adha.

Dengan jumlah itu kata dia, saat hari terakhir membuka lapak tahun lalu hewan kurban yang disediakannya bahkan tersisa 18 ekor.

Tahun ini, belum sampai pada Hari Raya Idul Adha, hewan kurban yang disediakannya tersisa hanya 10 ekor.

Ia mengaku yakin jumlah tersisa itu akan ludes terjual karena biasanya ramai-ramainya penjualan adalah hari-hari mendekati Idul Adha.

"Tahun lalu sampai hari H masih 18 ekor. Tahun ini saya yakin habis."

"Alhamdulillah bisa bernapas," ungkapnya.

Muslih di sisi lain memaparkan, ramainya pasar kambing kurban tahun ini karena meredanya pandemi Covid-19.

Di samping itu, wabah PMK yang dinilai tidak begitu berpengaruh ke kambing turut mendorong warga untuk memilih kurban kambing.

"Kemungkinan karena pandemi mereda dan kambing tidak ada PMK, tapi harus jaga-jaga. Setiap kali ada petugas kesehatan datang mengecek," tambahnya.

Sementara itu dia menyebutkan harga kambing kurban tahun mengalami kenaikan hampir mencapai 20 persen.

Di lapaknya, ia kambing kurban yang disediakannya yakni jawa randu.

Kambing-kambing itu ia jual dengan harga bervariasi mulai Rp 2,5 juta sampai Rp 5 jutaan.

"Ini kulaknya di Purwodadi," sebutnya.

Pedagang lain, Hepi mengatakan, penjualan hewan kurban tahun ini cenderung stabil.

Di lapaknya sendiri, Hepi menyebutkan, dirinya sengaja mengurangi stok dari tahun lalu. Yakni yang semula 80 ekor menjadi 50 ekor.

Hal itu untuk mengantisipasi adanya sisa.

"Ini sudah laku sekitar setengahnya. Yakin habis sampai hari H, biasanya habis," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved