Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Nyatakan Mundur Resmi Pekan Ini

Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa menyatakan bakal mengundurkan diri setelah krisis ekonomi yang melanda negara tersebut hingga kini tak kunjung

Editor: m nur huda
Ishara S. KODIKARA / AFP via Getty Images
Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa menyatakan bakal mengundurkan diri setelah krisis ekonomi yang melanda negara tersebut hingga kini tak kunjung mereda. 

TRIBUNJATENG.COM, KOLOMBO - Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa menyatakan bakal mengundurkan diri setelah krisis ekonomi yang melanda negara tersebut hingga kini tak kunjung mereda.

Pengumuman Presiden Sri Lanka bakal mengundurkan diri itu juga menyusul aksi demonstrasi besar-besaran yang mengepung kediaman Gotabaya Rajapaksa Sabtu (9/7/2022) kemarin.

Pada aksi demonstrasi itu, massa mendesak Presiden Sri Lanka mundur.

Polisi menggunakan water canon untuk membubarkan petani yang ambil bagian dalam protes anti-pemerintah menuntut pengunduran diri Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa atas krisis ekonomi yang sedang berlangsung di Kolombo pada 6 Juli 2022. - Demonstran menyerbu kantor dan kediaman presiden Sri Lanka di Kolombo untuk menuntut Gotabaya Rajapaksa mundur dari jabatannya.
Polisi menggunakan water canon untuk membubarkan petani yang ambil bagian dalam protes anti-pemerintah menuntut pengunduran diri Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa atas krisis ekonomi yang sedang berlangsung di Kolombo pada 6 Juli 2022. - Demonstran menyerbu kantor dan kediaman presiden Sri Lanka di Kolombo untuk menuntut Gotabaya Rajapaksa mundur dari jabatannya. (Tribunnews.com/Istimewa)

Kemudian, dikabarkan bahwa pernyataan Presiden Sri Lanka mundur akan disampaikan secara resmi pada Rabu (13/7/2022) pekan depan.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga setuju untuk mengundurkan diri.

Ketua Parlemen Sri Lanka Mahinda Abeywardana mengungkapkan presiden telah memutuskan mengundurkan diri untuk memastikan pengalihan kekuasaan yang damai.

“Oleh karena itu saya meminta masyarakat untuk menghormati Undang-Undang untuk nempertahankan perdamaian,” ujarnya dikutip dari BBC.

Salah satu demonstran, Fiona Sirmana, yang menyerbu rumah Presiden Rajapaksa menegaskan ini sudah waktunya untuk menyingkirkan presiden dan perdana menteri, demi membuat era baru untuk Sri Lanka.

“Saya merasa sangat, sangat sedih mereka tak pergi dengan cepat, karena jika mereka melakukannya lebih cepat, tak akan ada kehancuran,” katanya.

Sementara itu, rumah dari PM Wickremesinghe dibakar oleh para demonstran pada Sabtu.

Pada video yang tersebar di media sosial memperlihatkan asap yang membumbung ke langit malam.

Sri Lanka menderita inflasi dan berjuang untuk mengimpor makanan, bahan bakiar dan obat-obatan karena menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam 70 tahun.

Negara ini telah kehabisan mata uang asing dan harus membelakukanb larangan penjualan bensin dan solar untuk kendaraan pribadi.

Sejumlah besar demonstran pegi ke Ibu Kota dari seluruh negara, dan bahkan beberapa menggunakan kereta untuk ke Kolombo.

Presiden Rajapaksa dilaporkan melarikan diri dari kediamannya sejak Jumat (8/7/2022), demi keselamatannya jelang demonstrasi yang sudah direncanakan.

Keberadaannya pun tak diketahui, namun sumber terdekat dengan perdana menteri menegaskan presiden berada di tempat yang aman.(*KompasTV)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved