Menkeu Upayakan Subsidi BBM Tetap Ada di APBN
selama pandemi covid-19 pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga APBN di tengah guncangan-guncangan yang terjadi.
TRIBUNJATENG.COM, NUSA DUA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengupayakan subsidi BBM tetap ada di APBN 2023.
Pasalnya, beberapa pihak mengkhawatirkan pemerintah akan mengurangi subsidi BBM lantaran harga minyak dunia melonjak tajam.
Menurut dia, selama pandemi covid-19 pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga APBN di tengah guncangan-guncangan yang terjadi.
Hal ini agar APBN dapat menjadi instrumen yang menjaga rakyat dan ekonomi, sekaligus menjaga kesehatan APBN itu sendiri.
Oleh karenanya, di tahun berikutnya pun sikap pemerintah akan tetap sama terhadap APBN. "Itu selalu. Kami cari keseimbangan antara menjaga rakyat, menjaga perekonomian, dan menjaga APBN. Tahun depan juga sama," tandanya, dalam konferensi pers di Bali, Rabu (13/7).
Menkeu menjelaskan, besaran subsidi yang ada di APBN tergantung pada harga minyak dari pasar global. Untuk menentukan besaran subsidi BBM, pemerintah akan melihat prediksi harga minyak dunia dan komoditas di tahun depan.
Sri Mulyani menyebut, saat ini sangat sulit untuk memprediksi situasi dan kondisi pasar energi di tahun depan, lantaran terdapat berbagai hal yang menyebabkan harga minyak dunia dapat berubah sewaktu-waktu.
"Apalagi dalam situasi yang luar biasa sangat dinamis ini, semua forecast kami lihat dan kami tanya semua ahli gimana sih kira-kira situasi pasar energi tahun depan?" ucapnya.
"Karena ini menyangkut juga perang. Enggak ada yang tahu perangnya selesai kapan. Jadi forecasting ini menjadi sesuatu yang sangat challenging pada saat sekarang ini," tambahnya.
Sri Mulyani menyatakan, besaran subsidi yang akan dianggarkan dalam APBN juga bergantung pada pergerakan harga minyak internasional dan dalam negeri.
"Pertanyaannya, di dalam negerinya akan tetap sama atau tidak? Kalau tetap sama seperti sekarang, berarti konsekuensinya subsidinya kami itung, perbedaan tadi dikalikan berapa jumlah konsumsinya. Nah ini yang disiapkan di dalam UU RUU APBN 2023," terangnya. (Kompas.com/Isna Rifka Sri Rahayu)