Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Perhiasan Nenek 83 Tahun di Banyumas Raib, Diganti Uang Receh, Pelaku Ngaku Keluarga Gusdur

Perhiasan milik JW, seorang nenek 83 tahun warga Desa Somagede RT 3 RW 5, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas raib dibawa kabur orang tidak dikenal

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
Facebook
Screenshot video dari unggahan akun Facebook Sujadi di grup Facebook Banyumas Dalam Info, pada Selasa (12/7/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Perhiasan milik JW, seorang nenek 83 tahun warga Desa Somagede RT 3 RW 5, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas raib dibawa kabur orang tidak dikenal. 

Peristiwa tersebut ramai setelah diposting di Facebook grup Banyumas Dalam Info, dan pengunggah berita dengan akun Sujadi menulis caption: 

'Kanggo pelajaran aku dewek, sing pada ati-ati lur, kejadian mau esuk jam setengah pituan, neng jalan Somagede (Banyumas-Banjarnegara) kronologi esuk-esuk biyungku njagong neng brug, karo nunggu bakul sayuran, terus ana mobil mandeg, kelanjutane neng video, sing dijaluk cincin 2 iji'. 

Dalam bahasa Indonesia artinya, 'untuk pelajaran aku sendiri, yang hati-hati, kejadian tadi pagi setengah tujuh, di Jalan Somagede (Banyumas -Banjarnegara) pagi-pagi Ibuku duduk pinggir jembatan sambil menunggu sayuran, Tiba-tiba ada mobil berhenti, yang diambil cincin 2 buah'.

Baca juga: Cara Pemuda Pengedar di Kendal Ini Simpan Ganja Tak Masuk Akal, Tapi Polisi Tak Terkecoh

Baca juga: Survei Paremeter Politik, Berikut Daftar Parpol yang Paling Banyak Dipilih, Acuan Untuk 2024

Dua cincin emas nenek tersebut dibawa kabur pada Selasa (12/7/2022) sekira pukul 06.30 WIB. 

Pelaku melakukan penipuan dengan modus menanyakan alamat kepada nenek JW, di Jalan Raya Somagede. 

Saat menjalankan aksinya pelaku hanya seorang diri. 

Berdasarkan pengakuan korban, pelaku mempunyai ciri memakai sorban putih layaknya Kyai. 

Pelaku juga mengaku masih mempunyai hubungan kekeluargaan dengan Gusdur. 

"Kejadian itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. 

Biasanya anak SD belum berangkat sekolah. 

Nenek memang biasanya seperti itu, biasanya habis subuh duduk disitu, menunggu penjual sayur," ujar anak kelima dari nenek JW, Sujadi kepada Tribunbanyumas.com.

Saat berbincang dengan pelaku, nenek JW mengaku sadar.  

"Kalau hipnotis bukan, soalnya nenek sadar seperti posisinya video. 

Mobil apa yang digunakan oleh pelaku, belum diketahui persis," terangnya. 

Berdasarkan ciri-ciri yang diungkapkan pelaku adalah laki-laki berpenampilan seperti kyai dan mengaku masih family dari Gusdur. 

Diketahui pelaku berasal dari arah timur, kemudian berhenti menanyakan arah ke Kecamatan Kebasen. 

Kemudian setelah didatangi, Nenek JW disuruh naik ke depan mobil. 

Saat masuk kedalam mobil, nenek JW disuruh melepas cincinnya dan dimasukin dalam tisu. 

"Jadi dia sempat naik mobil di pintu depan, terus pelaku katanya ngomong mbah ini disimpan jangan dipake," jelasnya. 

Cincin milik nenek JW sengaja dimasukan kedalam tisu karena disuruh oleh pelaku supaya tidak dipakai.

Setelah Nenek JW turun dari mobil dan membuka bungkusan tisu, ternyata isinya berubah menjadi uang recehan sebesar Rp. 4.500.

"Udah dikasih tahu arah ke kebasen turunlah, terus tisunya dibuka isinya recehan," imbuhnya. 

Karena kejadian itu, perhiasan dua cincin milik Nenek JW hilang dibawa pelaku. 

Kalau dinominalkan harganya sekira Rp 4 jutaan. 

Dengan adanya kejadian itupun, keluarga berharap agar bisa menjadi pelajaran bersama. 

Apalagi di Banyumas sedang marak kasus-kasus penipuan seperti itu. 

"Dengan modus seperti itu bawa-bawa nama kyai meresahkan banget, dan bisa menjadi pelajaran supaya hati-hati," imbuhnya. 

Kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan kasus dugaan hipnotis yang menyebabkan dua cincin milik Nenek JW yang raib.  

Kapolsek Somagede, AKP Hartoyo mengatakan saat ini sedang meminta keterangan dari korban dan para saksi. 

"Kita sedang berupaya untuk mengungkap, dan sementara mengumpulkan keterangan dari korban dan saksi," terangnya. 

Ia menghimbau, agar masyarakat di wilayah Polsek Somagede meningkatkan kewaspadaan, dan berhati-hati terhadap orang yang tidak dikenal. 

Saat kejadian itupun, Kapolsek menduga, korban sedang dalam keadaan pengaruh hipnotis

"Dimungkinkan dalam keadaan terhipnotis. 

Soalnya katanya pak Kyai dari Jombang, dan neneknya setelah itu baru sadar barang-barang itu sepenglihatan dimasukan kedalam tisu, tapi setelah dibuka ternyata sudah ditukar," ungkapnya. (jti) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved