Banjir
Frengki Ceritakan Datangnya Banjir Bandang Bulumanis Kidul Pati Bagai Tsunami, Rumahnya Rata Sekejap
Kesaksian warga Desa Bulumanis Kidul Pati lihat banjir bandang mirip gelombang tsunami porak-porandakan desa.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Frengki Firmansyah, warga Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso, tersenyum getir saat menceritakan musibah banjir bandang yang terjadi Kamis (14/7/2022) dini hari.
Banjir bandang yang terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Suwatu itu mengakibatkan seluruh harta bendanya sirna.
Rumahnya roboh, hancur, rata dengan tanah. Bahkan sebagian besar material bangunan hanyut terbawa air bah.
Baca juga: Bupati Pati Haryanto Cek Kondisi Terkini Desa Bulumanis Kidul Sesuai Banjir Bandang, Memprihatinkan

Kendaraan bermotor, perabotan, surat-surat berharga, semuanya lenyap akibat musibah ini.
“Rumah saya ambruk. Barang-barang tidak ada yang terselamatkan kecuali pakaian yang saya kenakan,” ujar dia.
Frengki menyebut, saat banjir bandang terjadi, ia tengah tertidur pulas.
Istrinya membangunkannya saat air mulai menggenangi jalanan desa sekira pukul 01.00 WIB dini hari.
Dengan panik, ia langsung mengungsikan istri dan anak-anaknya ke rumah tetangga yang bertingkat.
Ia juga menggedor-gedor pintu rumah-rumah tetangganya untuk membangunkan mereka.
“Saya lihat air sudah masuk jalan. Saat air mulai deras, beruntung semua warga sudah mengungsi ke rumah tetangga yang tingkat,” kata dia.
Bagaikan tsunami, banjir bandang tiba-tiba datang dengan suara bergemuruh, merobohkan deretan rumah-rumah dalam hitungan menit.
“Suaranya duak-duak-duak, kroak-kroak-kroak. Rumah ambruk dalam hitungan menit,” ujar dia.
Frengki berupaya sabar.
Bahkan dirinya masih mengucap hamdalah ketika menceritakan harta bendanya yang musnah.
“Dunia tidak usah dipikir dulu, yang penting istri dan anak-anak selamat. In syaa Allah harta bisa kita upayakan lagi,” ucap dia bijak.
Frengki berharap, tanggul sungai bisa dibenahi secepatnya supaya tidak ada air bah susulan.
“Harus secepatnya, karena sungai sama permukiman warga sejajar, rata, sama tinggi. Kalau tidak secepatnya tanggul diperbaiki, kita tidak tahu kalau bencana datang lagi,” tandas dia.
Saat mengirimkan bantuan pangan untuk korban banjir, Bupati Pati Haryanto mengakui dampak banjir bandang ini cukup parah.
“Kami menginventarisasi dampak banjir bandang ini. Dampaknya cukup berat. Ada 13 rumah yang roboh, hanyut terbawa banjir di Desa Bulumanis Kidul. Di Desa Tunjungrejo ada 12 rumah hanyut, dan di Desa Sekarjalak ada beberapa rumah rusak ringan,” ucap dia.
Camat Margoyoso Agus Purwanto menyebut, peristiwa banjir bandang ini didahului intensitas hujan yang tinggi di hulu, yakni di lereng Pegunungan Muria.
“Sehingga sekira 23.30 elevasi air mulai meninggi. Banjir terjadi di Desa Bulumanis Kidul, Sekarjalak, Kajen, Tunjungrejo, dan Bulumanis Lor. Kerusakan terparah di Bulumanis Kidul dan Tunjungrejo,” kata dia.
Banjir bandang di Desa Bulumanis Kidul diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Suwatu sepanjang sekira 30 meter.
“Di Desa Tunjungrejo kemarin sudah kami mintakan Balai Besar Wilayah Sungai (untuk memperbaiki tanggul). Sebab, 10 hari lalu juga terjadi banjir bandang di sana. Ada tujuh rumah yang sudah kami bantu, tapi malam harinya banjir lagi dan lebih meluas, ada sekira 10 rumah hanyut dan rusak,” kata Agus.
Menurut Agus, di luar rumah yang hanyut, di Desa Bulumanis Kidul dan Tunjungrejo ada sekira 200 rumah yang terdampak banjir bandang hari ini. (mzk)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :