Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Harga Cabai Teropong di Kendal Tembus Rp 90.000 Perkilogram

Di pasar tradisional Kota Kendal, harga cabai teropong atau merah besar tembus Rp 90 ribu per kilogram dari sebelumnya, Rp 85 ribu per kilogram. Harga

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Ilustrasi - Di pasar tradisional Kota Kendal, harga cabai teropong atau merah besar tembus Rp 90 ribu per kilogram dari sebelumnya, Rp 85 ribu per kilogram. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kendal masih cukup tinggi, utamanya cabai dan bumbu dapur.

Di pasar tradisional Kota Kendal, harga cabai teropong atau merah besar tembus Rp 90 ribu per kilogram dari sebelumnya, Rp 85 ribu per kilogram. Harga beberapa jenis cabai lainnya juga masih cukup tinggi.

Pedagang sembako di Pasar Kota Kendal, Sundari mengatakan, harga semua jenis cabai dan bawang merah masih mahal.

Menurutnya, selain cabai teropong, harga cabai rawit merah di kisaran Rp 85 ribu per kilogram.

Angka itu, ucap dia, mencapai dua kali lipat dibanding harga normal. Hal yang sama juga terjadi pada cabai rawit hijau yang dibanderol Rp 70 ribu per kilogram.

"Semuanya masih tinggi. Bawang merah juga sama masih tinggi Rp 65 ribu per kilogram," terangnya, Rabu (13/7).

Pedagang lainnya, Sumiarti menambahkan, tingginya harga cabai juga berdampak pada kebutuhan pokok lainnya.

Misalnya harga telur ayam di lapak Sumiarti dijual Rp 27 ribu per kilogram dan daging ayam potong masih tertahan di angka Rp 40 ribu per kilogram.

Dia menyebut, tingginya harga barang di pasar tradisional sudah berlangsung dua pekan terakhir.

Hal itu dipicu karena permintaan meningkat, sedangkan jumlah produksi di tingkat petani menurun lantaran cuaca ekstrem dan hama tanaman.

"Kalau harga mahal, pendapatan jualan pasti menurun. Tidak tahu, sampai sekarang barang masih langka. Yang stabil hanya bawang putih saja," ujarnya.

Satu di antara konsumen, Siti Rokhanah mengaku terpaksa membeli cabai dengan harga yang tinggi. Ia juga tidak mengurangi belanjaannya lantaran digunakan untuk pesanan usaha kateringnya.

"Tetap beli walau mahal. Untuk masak katering. Tidak berani mengurangi untuk menjaga pelanggan," ucapnya.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kendal, Ferinando RAD Bonay menerangkan, kenaikan harga barang tergantung pada situasi dan kondisi. Seperti pada cabai dan lainnya.

Menurutnya, tingginya harga cabai harus diselesaikan di tingkat petani. Carannya, dengan meningkatkan produksi cabai agar harga di tingkat konsumen bisa ditekan.

"Harga cabai memang masing tinggi. Pemerintah belum bisa intervensi karena tergantung produksi petani. Kuncinya meningkatkan produksi di tingkat petani. Kita hanya bisa pantau dan sampaikan kepada masyarakat terkait pergerakan harga di pasar-pasar," tutur dia.

Ferinando memprediksi, beberapa kebutuhan pokok yang masih tinggi itu akan kembali stabil dalam beberapa pekan lagi. Sebab, dimungkinkan akan ada panen raya cabai, sehingga produksi meningkat.

"Selain stok yang terbatas, kenaikan harga juga dikarenakan banyak dibutuhkan. Semoga segera terkendali, harga-harga kebutuhan pokok kembali stabil," harapnya. (sam/TRIBUNJATENG CETAK)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved