Pertamina Yakin Kenaikan Harga Elpiji Nonsubsidi Tak Picu Migrasi
kenaikan harga elpiji 12 kg tidak menyebabkan migrasi pengguna ke tabung subsidi, karena pengguna elpiji 12 kg sudah memiliki segmennya sendiri
lihat foto
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) optimistis masyarakat tidak akan beralih ke elpiji subsidi ukuran 3 kg atau tabung gas melon, meskipun harga elpiji nonsubsidi atau tabung gas 12 kg mengalami kenaikan sejak Minggu (10/7).
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, pihaknya yakin kebijakan kenaikan harga elpiji 12 kg tidak menyebabkan migrasi pengguna ke tabung subsidi. Hal ini karena, pengguna elpiji 12 kg sudah memiliki segmennya sendiri.
“Sejak kenaikan berkala, konsumsi elpiji nonsubsidi berada di sekitar 6 persen, artinya sudah ada segementasi yang jelas untuk konsumen elpiji nonsubsidi,” katanya, kepada Kompas.com, Selasa (12/7).
Menurut dia, dengan porsi pengguna elpiji sebesar 6 persen dengan kenaikan yang dilakukan berkala, kecil kemungkinan masyarakat yang beralih ke elpiji ukuran 3 kg.
“Kalaupun ada yang migrasi tidak akan signifikan, karena 6 persen itu sudah segmentasi elpiji nonsubsidi. Kami tetap mengimbau agar pengguna elpiji nonsubsidi tidak berpindah ke Elpiji subsidi,” kata Irto.
Adapun, Pertamina mewacanakan pembelian gas subsidi 3 kg menggunakan aplikasi MyPertamina, seperti pada pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Meski demikian, Irto menyatakan, penggunaan aplikasi belum diterapkan untuk elpiji 3 kg.
Ia berujar, aplikasi tersebut sedang dalam pengembangan sistem. “Masih pengembangan sistem ya. Tentunya ini perlu dikoordinasikan juga dengan stakeholder terkait,” tandasnya. (Kompas.com/Kiki Safitri)
