Ekspor CPO Topang Surplus Neraca Perdagangan RI pada Juni 2022 Capai 5,09 Miliar Dollar AS
surplus neraca perdagangan pada Juni 2022 ditopang CPO, setelah pemerintah kembali membuka keran ekspor CPO dan turunannya.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada Juni 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan barang pada bulan laporan sebesar 5,09 miliar dollar AS.
Surplus neraca perdagangan itu bahkan lebih tinggi dari surplus pada bulan sebelumnya yang tercatat 2,89 miliar dollar AS.
Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, surplus neraca perdagangan pada Juni 2022 ditopang minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
Pasalnya, pada Juni 2022, pemerintah kembali membuka keran ekspor CPO dan turunannya, setelah pada Mei 2022 ada larangan ekspor komoditas tersebut untuk mengendalikan harga minyak goreng dalam negeri.
“Surplus minyak sawit tercatat 2,74 miliar dollar AS, atau memberikan kontribusi 54 persen terhadap surplus neraca perdagangan barang pada Juni 2022. Ini berarti minyak kelapa sawit menopang surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022,” katanya, dalam pembacaan hasil Neraca Perdagangan Barang Juni 2022, Jumat (15/7).
Selain sawit, Margo menuturkan, ada komoditas non minyak dan gas (nonmigas) lain yang memberi kontribusi surplus, yaitu bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja.
Dengan kondisi tersebut, neraca perdagangan barang Indonesia sepanjang semester I/2022 atau dari Januari hingga Juni 2022 membukukan surplus 24,89 miliar dollar AS.
Bahkan, nilai surplus neraca perdagangan itu meningkat 110,22 persen yoy dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
“Ini menunjukkan kita mendapatkan windfall dari kondisi global. Harapannya, ini memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya nanti pada kuartal II/2022,” tandasnya. (Kontan.co.id/Bidara Pink)