Berita Internasional
Kecelakaan Roller Coaster di Denmark Tewaskan Seorang Gadis 14 Tahun
Kecelakaan roller coaster terjadi di Taman Hiburan Tivoli Friheden in Aarhus, Denmark. Seorang gadis berusia 14 tahun tewas.
TRIBUNJATENG.COM, AARHUS – Kecelakaan roller coaster terjadi di Taman Hiburan Tivoli Friheden in Aarhus, Denmark.
Seorang gadis berusia 14 tahun tewas dalam kejadian tersebut.
Menurut pernyataan dari pihak pengelola taman bermain, gerbong belakang yang ditumpangi gadis tersebut dan beberapa orang terputus dari rangkaian roller coaster.
Baca juga: Pria yang Dibebaskan Atas Pengeboman Pesawat Air India pada 1985 Tewas Ditembak di Kanada
Masih belum jelas penyebab kematian dari gadis asal Kopenhagen tersebut, sebagaimana dilansir UPI.
Polisi East Jutland mengatakan, pihaknya akan mengumumkan penyebab kematian dari gadis tersebut setelah dilakukan penyelidikan.
Taman hiburan akan ditutup selama penyelidikan berlangsung.
Selain gadis tersebut, seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun juga mengalami luka di tangannya akibat insiden roller coaster tersebut.
Polisi East Jutland meminta masyarakat untuk menahan diri untuk menyebarkan berbagi video dan gambar kecelakaan roller coaster di media sosial.
Kendati demikian, kepolisian juga meminta agar mereka menghubungi pihak berwenang jika ingin membagikan informasi yang dapat membantu penyelidikan.
Namun, pihak berwenang mengatakan mereka harus menghubungi polisi, jika mereka ingin berbagi informasi yang dapat membantu penyelidikan.
Kecelakaan di roller coaster Cobra juga pernah terjadi pada 2008.
Kecelakaan pada 2008 tersebut menyebabkan empat pemuda mengalami patah tulang serius sementara seorang korban menderita gegar otak.
“Kami telah mengosongkan taman bermain dan menawarkan bantuan psikologis kepada orang-orang yang berada di dekatnya,” kata CEO Tivoli Friheden Henrik Ragborg Olesen menurut Copenhagen Post. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gadis 14 Tahun Tewas dalam Kecelakaan Roller Coaster di Denmark"
Baca juga: Warga Maladewa Tolak Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, Tak Mau Jadi Negara Pelarian