Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Siaga Anomali Cuaca, Hujan Deras Hingga 23 Juli 2022, BPBD Kota Semarang: Waspada Zona Merah Longsor

Beberapa hari ke depan hampir seluruh wilayah berpotensi terutama wilayah pegunungan yang punya faktor lokal yang lebih kuat.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
Tribun Jateng/Budi Susanto
Petugas Stasiun Klimatologi BMKG Semarang tengah mengamati data cuaca di kantor Stasiun Klimatologi Semarang, Kamis (9/12/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - BPBD Kota Semarang mewaspadai bencana longsor terjadi di wilayahnya menyusul adanya anomali cuaca berupa hujan intensitas lebat selama sepekan.

"Kami siaga dan waspada, meskipun kemarau, hujan diperkirakan akan turun deras selama sepekan ke depan," ujar Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono kepada Tribunjateng.com, Sabtu (16/7/2022).

BPBD waspada terutama di daerah zona merah longsor meliputi di tiga kecamatan yakni Kecamtan Gajahmungkur, Candisari, dan Tembalang.

Terutama di Kelurahan Lempongsari, Bendan Duwur, Bendan Ngisor, dan Jomblang.

Baca juga: Paramount Land Kembali Tawarkan Produk Hunian Eksklusif Untuk Masyarakat Kota Semarang 

Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Maut di Bawen Semarang, 3 Truk Vs 1 Motor, Sopir Truk Meninggal

Baca juga: Para Narapidana Beradu Kemampuan Pada Gelaran Porsenap Di Lapas Kedungpane Semarang

Baca juga: Foto-foto Kecelakaan Karambol di Bawen Kab Semarang Libatkan 5 kendaraan, 3 Truk Ringsek

"Kalau banjir sudah berkurang."

"Misal ada, kami dapat imbauan BMKG terkait air pasang," kata Winarsono.

Pihaknya kini telah menyiagakan posko 24 jam.

Penyediaan logistik dan sarana lainnya pun juga telah disiagakan.

"Persiapan sarana dan prasarana sudah ready, paling penting saling koordinasi dan kerja sama di lapangan," tuturnya.

Terpisah, perwakilan Relawan Semarang Hebat, Siswanto mengatakan, telah menyiapkan sejumlah personil dan peralatan sebagai antisipasi bencana di Kota Semarang.

Terutama saat bencana longsor maupun adanya pohon tumbang.

"kalau hujan dan angin rawan longsor dan pohon tumbang, kami siaga personil dan peralatan seperti senso kayu," paparnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (16/7/2022).

Diberitakan sebelumnya, BMKG merilis prakiraan cuaca di sejumlah daerah di Indonesia termasuk Jawa Tengah bakal mengalami anomali cuaca yakni terjadi hujan deras saat musim kemarau.

BMKG memprakirakan curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih berpotensi mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia selama sepekan pada kurun waktu 16-23 Juli 2022.

Warga Semarang melintas saat hujan deras mengguyur, Sabtu (16/7/2022). BMKG memperkirakan selama sepekan akan terjadi anomali cuaca berupa hujan deras meskipun saat musim kemarau.
Warga Semarang melintas saat hujan deras mengguyur, Sabtu (16/7/2022). BMKG memperkirakan selama sepekan akan terjadi anomali cuaca berupa hujan deras meskipun saat musim kemarau. (TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO)

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Giyarto mengatakan, berdasarkan keterangan dari BMKG pusat kondisi tersebut disebabkan oleh masih aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan.

Seperti fenomena La Nina yang pada Juli 2022 diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori lemah.

Kondisi tersebut masih turut berpengaruh terhadap penyediaan uap air secara umum di atmosfer Indonesia.

Selain La Nina, fenomena Dipole Mode di wilayah Samudra Hindia saat ini juga menunjukkan indeks yang cukup berpengaruh dalam memicu peningkatan curah hujan terutama di wilayah Indonesia bagian barat.

"Untuk Jawa Tengah perlu diwaspadai terutama di wilayah pegunungan tengah, timur, dan sebagian Banyumas Raya," terangnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (16/7/2022).

BMKG pusat memprediksi, hujan di Jawa Tengah potensi sedang-lebat.

Sedangkan BMKG Ahmad Yani Semarang belum merinci dalam skala kecil per daerah.

"Beberapa hari ke depan hampir seluruh wilayah berpotensi terutama wilayah pegunungan yang punya faktor lokal yang lebih kuat," jelas Giyarto.

BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap kemungkinan adanya potensi hujan yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan banjir bandang. (*)

Baca juga: Kedua Nama Anaknya Berjumlah Sembilan Kata, Pasutri Warga Pablengan Karanganyar Beberkan Alasan Ini

Baca juga: Respons Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw terhadap Ancaman Pembunuhan dari TPNPB

Baca juga: Sebut Yadi Sembako Hampir Meninggal Dunia, Gus Anom Ungkap Sakit yang Diderita Sang Komedian

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 5 SD Halaman 67 68 69 70 Ragam Alat Elektronik di Rumah

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved