Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Komentar Menteri Keuangan Sri Mulyani Soal Ramainya Tagar Stop Bayar Pajak di Twitter

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan komentar tentang tagar stop bayar pajak di Twitter.

Editor: rival al manaf
instagram
Menkeu Sri Mulyani. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan komentar tentang tagar stop bayar pajak di Twitter.

Menurutnya tagar itu disuarakan oleh orang-orang yang tak ingin melihat Indonesia maju.

"Jadi mereka yang sampaikan hastag enggak bayar pajak, yah berarti anda enggak ingin tinggal di Indonesia atau enggak ingin lihat Indonesia bagus, itu saja," ujarnya dalam acara dalam Perayaan Hari Pajak 2022, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Halaman 75-81 Kepala Sekolahku Pemimpin Idolaku Kelas 6 Tema 7

Baca juga: Puisi Andi Gunawan - Pelajaran yang Tak Pernah Kuselesaikan

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Rabu 20 Juli 2022, Cerah Berawan

Sri Mulyani menjelaskan, pajak digunakan untuk pembangunan Indonesia agar semakin maju.

Pajak yang terkumpul dialokasikan pemerintah untuk sektor pendidikan hingga kesehatan agar bisa dinikmati masyarakat, khusus masyarakat miskin.

Selain itu, melalui pajak masyarakat bisa menikmati subsidi elpiji, bahan bakar minyak (BBM), hingga listrik.

Pengadaan fasilitas umum, seperti pembangunan jalan raya, juga menggunakan anggaran yang didapat dari pajak.

"Indonesia kan negara kita sendiri, dan kita semua tahu pajak itu dipakai untuk mengurusi pendidikan, rumah sakit, kemarin saat pandemi.

Kalau anda tadi pagi nikmati teh atau makan nasi goreng misalnya, itu kan perlu dimasak pakai elpiji, dan kalau pakai yang tabung 3 kilogram artinya anda menikmati uang pajak untuk subsidi," papar dia.

Menurut Sri Mulyani, pada dasarnya masyarakat Indonesia sudah banyak yang mengetahui pentingnya peran pajak dalam mendorong kemajuan Indonesia.

Hal itu tercermin dari banyaknya netizen yang menolak seruan tidak membayar pajak.

"Rasanya saya lihat masyarakat yang meng-counter (menentang seruan tidak bayar pajak), itu karena merasa memiliki Indonesia."

"Artinya mereka mengatakan 'siapa kamu nyuruh-nyuruh kita enggak bayar pajak?'," ungkapnya.

Baca juga: Inilah Sosok Terduga Pembunuh Pasutri di Hotel, Ciri-cirinya Diungkap Polisi

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Sekda Kota Tegal Johardi, Bermula dari Lari Kampanye Germas 2022

Baca juga: Viral Video Nunung Ditanya Pilih Sule Atau Andre Taulany, Alasan Nunung Buat Warganet Takjub

Lebih lanjut, ia mengaku, setuju dengan sejumlah pendapat warga net yang menekankan bahwa masa depan Indonesia ada di tangan semua masyarakat.

Jika ingin melihat Indonesia maju maka mulai dari diri sendiri, sehingga memang peran setiap individu sangat diperlukan.

"Kalau mau bikin semuanya menjadi bagus yah kita yang bikin, kalau mau bikin republik ini ini rusak yang kita sendiri yang bikin. Jangan terbiasa nyalah-nyalahin orang lain."

"Jadi kita harus terbuka, kalau ada yang kurang, perbaiki terus, enggak pantang menyerah. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia, karena mencintai ini perlu banyak kerja keras," pungkas Sri Mulyani. (*)

Artikel ini telah tayang di kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved