Berita Kesehatan
Gondang, Sang Pioner Penakluk Kanker Hingga Pembasmi Larva Nyamuk Aedes Aegypti
Gondang atau Ficus variegata Blume, memiliki beberapa nama lokal di Indonesia seperti Nyawai, Gondang, Kondang dan Libo
Hasil uji yang dilakukan Rusli dkk (2015 ) membuktikan bahwa fraksi n heksana daun Gondang memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri.
Metabolit sekunder yang terkandung di dalam fraksi aktif tersebut antara lain alkaloid, flavonoid, steroid/terpenoid. Menurut Sadiyah, dkk (2019) buah Gondang mengandung metabolit sekunder alkaloid, saponin, flavonoid dan polifenol yang memiliki sifat antioksidan serta mencegah dan mengobati berbagai penyakit termasuk kerusakan hati.
Manfaat
Gondang secara alami diketahui menjadi sumber makanan bagi 41 spesies hewan (5 jenis burung, 15 jenis kelelawar, 7 jenis monyet, dan 7 jenis marsupial).
Ia juga berperan penting dalam menjaga ketersediaan air di hutan (Shaleh (2020). Menurut Seraia dkk (2008) dalam Pramono dan Rustam (2015) Gondang juga berperan dalam perbaikan lingkungan.
Hal tersebut karena kemampuannya dalam menyerap gas beracun.
Karenanya, di sejumlah negara, Gondang ditanam di kawasan perkotaan guna ikut mengurangi tingkat polusi udara.
Maulana (2020) menyeutkan bahwa akar pohon Gondang dapat digunakan sebagai penawar racun. Kulit kayu dan buahnya dapat digunakan sebagai obat untuk disentri.
Sementara getahnya bisa dijadikan obat untuk luka luar.
Buah kondang juga disebut-sebut berpotensi sebagai sumber antioksidan, antikanker, antibakteri dan pembasmi larva nyamuk Aedes aegypti.
Menurut Rijai (2013) potensi larvasida ekstrak buah Gondang terhadap larva Aedes aegypti sangat kuat yaitu semua ekstrak menunjukkan LC50 dibawah 50 ppm.
Hal ini membuktikan Gondang sangat potensial sebagai insectisida khusus untuk A. aegypti.
Uji anti bakteri ekstrak buah Gondang juga memberikan hasil yang sangat baik.
Ekstrak paling kuat sebagai antibakteri adalah ekstrak fraksi n-butanol terhadap keempat jenis bakteri uji yaitu berkisar pada zona > 8 mm dengan konsentrasi terbaik membunuh bakteri ratarata kurang dari 6 persen.
Rijaii (2013) juga mengemukakan hasil uji aktivitas ekstrak terhadap larva A. salina menggambarkan bahwa seluruh ekstrak buah Gondang bersifat sitotoksik karena nilai LC50 lebih kecil dari 30 ppm, sehingga hasilnya memenuhi syarat sebagai antikanker.
