Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Slawi

Unsoed Berdayakan Warga Kalibakung KabupatenTegal Kembangkan Wisata Kesehatan Jamu

Tim peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, kini sedang melakukan penelitian dan pemberdayaan.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rival al manaf
istimewa
Para peserta sedang praktik membuat produk herbal. Berlokasi di Klinik Wisata Kesehatan Jamu (WKJ), Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Sabtu (23/7/2022) kemarin.  

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Tim peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, kini sedang melakukan penelitian dan pemberdayaan kepada masyarakat Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, terkait Tanaman Obat Keluarga (Toga). 

Diharapkan melalui kegiatan ini, terjalin kemitraan budidaya tanaman herbal antara Klinik Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) di Desa Kalibakung dengan masyarakat sekitar.

 
Ketua Tim Penelitian Dasar Kompetitif Nasional (PDKN) Unsoed, Adhi Iman Sulaiman, didampingi Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed, Rifda Naufalin, mengatakan lewat penelitian dan pemberdayaan ini diharapkan bisa memberi manfaat hasil kajian "Green Economy." 

Yakni untuk mengimplementasikan model pemberdayaan dan kemitraan budidaya tanaman herbal atau Toga, antara Klinik WKJ Kalibakung dengan masyarakat sekitar.

"Dalam penelitian dan pemberdayaan ini, kami mengadopsi kawasan pengobatan, wisata dan edukasi Klinik Sainstifikasi Jamu dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar," ujar Adhi, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Minggu (24/7/2022). 

Kegiatan ini, lanjut Adhi, dilatarbelakangi bahwa masyarakat perdesaan di Jawa Tengah memiliki tradisi membuat, mengonsumsi, dan memasarkan produk minuman herbal berupa jamu sehat dan alami. 

Dalam hal ini, banyaknya minuman bersoda, sirup, suplemen instan dan obat-obatan modern yang beredar di pasaran, menjadikan generasi milenial kurang tertarik jamu.

"Namun ketika Pandemi Covid-19 melanda, budidaya tanaman dan pengolahan tanaman herbal menjadi jamu sehat atau obat herbal, mulai diminati kembali oleh masyarakat. Untuk itulah, kami optimalkan peluang ini," ungkapnya. 

Dijelaskan Adhi Iman, sasaran kegiatan ini melibatkan 27 orang, terdiri 15 orang dari unsur PKK, Posyandu dan Kelompok Wanita Tani (KWT) dari generasi muda Desa Kalibakung, 5 orang dari Klinik WKJ, dan 5 orang mahasiswa Unsoed

Target utama kegiatan ini, sambung Adhi, yaitu ada dua hal.  

Pertama, ketahanan kesehatan keluarga, dimana setiap keluarga di Desa Kalibakung dapat melestarikan dan membudidayakan Toga, dan pengolahan pascapanennya berupa produk herbal. 

Kedua, membentuk kelembagaan atau kelompok budidaya dan produk tanaman herbal. 

Berbagai produk itu, diantaranya minuman, permen, serbuk jamu sehat, sabun cuci piring, dan sabun lantai berbahan herbal untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun  kelompoknya. 

"Target berikutnya berupa peningkatkan produktivitas budidaya tanaman herbal, peningkatan kualitas dan standarisasi produk herbal mulai dari packeging, labeling, dan perijinan pemasaran produk herbal yang sudah dilatihkan," terangnya. 

Kepala Klinik dan Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) Kalibakung, Umi Diah Arti, menambahkan pihaknya sangat mendukung dan berterima kasih atas kerjasama yang dilakukan Tim PDKN Unsoed

"Yang dilakukan Unsoed sangat  membantu kami dalam menyosialisasikan, mengkampanyekan, dan mempromosikan peran Klinik dan Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) Kalibakung ke masyarakat sekitar dan masyarakat di luar Tegal,” ungkap Umi. 

Senada dengan Umi, Kepala Desa Kalibakung Mujiono, mengucapkan terima kasih dan mendukung Tim PDKN Unsoed dalam kegiatan pemberdayaan budidaya dan pengolahan produk tanaman herbal. 

"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta, untuk ditindaklanjuti dengan kegiatan berkesinambungan di masyarakat sebagai usaha kreatif dan produktif," kata Mujiono. 

Sementara itu, kegiatan pelatihan dan pemberdayaan ini, digelar sejak Jumat (15/7/2022) hingga Jumat (29/7/2022) mendatang, dalam bentuk teori maupun praktik di lapangan. 

Untuk teori, para peserta diberi pengetahuan tentang jenis-jenis tanaman obat keluarga, minuman herbal, simplisia herbal (bahan herbal yang sudah dikeringkan), dan tips peliputan berita produk unggulan dan kawasan wisata sebagai promosi pemasaran.

Untuk materi praktik, diantaranya peserta diajari membuat produk minyak herbal, minuman herbal, sabun cuci tangan dan sabun lantai dari herbal, membuat produk simplisia serbuk herbal, praktik fotografi dan pembuatan video promosi untuk dipublikasikan melalui media massa, dan media sosial seperti instagram dan facebook. 

Para instruktur dalam kegiatan ini, juga mengundang pihak-pihak yang kompeten di bidangnya. 

Yakni dari Klinik WKJ Kalibakung, Ketua Perkumpulan Profesi Kesehatan Tradisional Ramuan Jamu Nasional (PPKestrajamnas), Fakultas Farmasi Unsoed, Fakultas Pertanian Unsoed, dan B2P2TOOT Tawangmangu. (dta) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved