Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sukoharjo

Sukoharjo Jadi Pilot Project Penanggulangan Stunting UNICEF Melalui Pita LiLA

Kab Sukoharjo untuk pilot project UNICEF terkait deteksi dini status gizi balita.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Khoirul muzaki
Kepala Dinas Kesehatan Sukoharjo Tri Tuti Rahayu mengenalkan pita LiLA alat ukur lengan anak untuk deteksi status gizi. 

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Kabupaten Sukoharjo menjadi kabupaten satu-satunya di Jawa Tengah untuk pilot project UNICEF terkait deteksi dini status gizi anak bawah lima tahun (balita). 

Progran deteksi dini itu melalui pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) menggunakan pita LiLA. 

Kepala Perwakilan UNICEF Jawa-Bali Arie Rukmantara mengatakan, Sukoharjo bahkan menjadi satu dari dua kabupaten atau kota di seluruh Indonesia yang melaksanakan program itu bekerjasama dengan UNICEF. 

"UNICEF bekerja di seluruh dunia untuk menstandarkan kesehatan dan status gizi anak. Dan badan dunia ini memilih Sukoharjo, selain Sidoarjo, " katanya, Senin (25/7/2022) 

Arie mengatakan dipilihnya Sukoharjo untuk melaksanakan program ini bukan berarti daerah itu tinggi angka stuntingnya. 

Angka stunting di Sukoharjo cukup rendah, bahkan hanya sekitar lima persen. Alasan pihaknya memilih Sukoharjo karena daerah itu dikenal masyarakatnya mudah digerakkan. 

Semua elemen masyarakat juga berkomitmen untuk melaksanakan program ini agar angka stunting dapat diturunkan.

"Tapi ambisinya kalau bisa sekecil mungkin. Bahkan tidak ada sama sekali kasus stunting, " katanya.

Penggunaan alat ukur ini cukup sederhana sehingga bisa dilakukan orang tua yang memiliki balita. 

Orang tua cukup melingkarkan pita LiLA ke lengan balita. Pita itu dilengkapi angka dan warna indikator yang mempresentasikan status gizi anak. 

Warna hijau pada pita menandakan status gizi anak normal, kuning menandakan kurang gizi, dan merah menandakan anak bermasalah dengan gizi.

Masyarakat bisa melapor ke Posyandu atau tenaga kesehatan terdekat jika mendapati anak bermasalah dengan gizi setelah diukur LiLA. 


Pemerintah melalui Posyandu memiliki program untuk mengintervensi balita yang bermasalah dengan gizi semisal dengan terapi. 

Arie mengatakan, Indonesia masuk 3 besar negara dengan angka stunting tertinggi di Asia Pasifik, selain India dan China. 

Semua negara saat ini sedang berupaya untuk menurunkan kasus stunting, termasuk Indonesia. Sesuai dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) di tahun 2030 prevalensi stunting 0. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved