Berita Semarang
Bank BTPN Kolaborasi dengan Pemkot Semarang dan Komunitas Tangan di Atas Berdayakan UMKM Jateng
Pentingnya peran UMKM dalam perekonomian nasional menginspirasi PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN)
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pentingnya peran UMKM dalam perekonomian nasional menginspirasi PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) untuk memperkuat sektor UMKM di Indonesia.
Terlebih kini UMKM dituntut untuk bisa mentransformasi bisnis secara digital guna menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru para
konsumennya.
Communications & Daya Head Bank BTPN Andrie Darusman menjelaskan, sesuai dengan visi dalam menjalankan bisnisnya, Bank BTPN terus berupaya untuk membawa perubahan berarti bagi setiap orang, salah satunya pelaku UMKM yang menjadi pilar perekonomian masyarakat di tingkat mikro, kecil dan menengah.
“Komitmen ini kami wujudkan melalui program Daya untuk memberdayakan dan meningkatkan kapasitas nasabah serta masyarakat pada umumnya secara berkelanjutan.
Dulu, program pemberdayaan memang kami lakukan secara offline. Sejak going to digital, akhirnya program Daya 2018 masuk ke digitalisasi, yang mana program bisa diakses nasabah maupun non nasabah," kata Andrie di sela seminar yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (27/7/2022).
Seminar yang digelar tersebut mengangkat tema “Peran Serta Pemerintah dan Pihak Swasta dalam Mendorong Transformasi Bisnis Pelaku UMKM di Kota Semarang”.
Seminar turut dihadiri oleh Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan praktisi bisnis dari komunitas Tangan Di Atas Eko Novianto sebagai pembicara.
Seminar ini bertujuan untuk berbagi ilmu kepada nasabah UMKM Bank BTPN melalui program Daya, sebuah program peningkatan kapasitas masyarakat, khususnya nasabah Bank BTPN.
“Dalam program pemberdayaan di Semarang, kami berkolaborasi bersama Pemerintah Kota Semarang dan komunitas Tangan Di Atas dengan menyelenggarakan workshop digital marketing untuk para penggiat UMKM di Jawa Tengah, khususnya di Semarang.
Pelatihan ini sekaligus membantu pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi digital untuk menjalankan bisnis, termasuk memasarkan produknya untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Hal ini bisa menjadi solusi untuk mengembangkan bisnis dan kapasitas usahanya,” ungkap Andrie.
Dijelaskan lebih lanjut, visi Bank BTPN juga selaras dengan visi pemerintah dalam memperkuat sektor UMKM.
Dalam pernyataan pers yang disampaikan pada 20 Mei 2022, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kontribusi UMKM mencapai kisaran 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. Di setiap periode krisis, UMKM bahkan menjadi penyangga, bersifat resilien, dan bisa pulih dengan baik.
Andrie menyebutkan, Bank BTPN memiliki komitmen besar untuk mewujudkan pengelolaan keuangan berkelanjutan dan peningkatan kapasitas masyarakat, mulai dari korporasi hingga masyarakat mikro.
Sebagai wujud komitmen tersebut, program Daya dirancang untuk memberikan pelatihan dan edukasi kepada pelaku UMKM melalui kurikulum tertentu di seluruh Indonesia, termasuk di Semarang, berdasarkan pada empat pilar, yaitu ‘Pengembangan Kapasitas Diri’, ‘Literasi Keuangan’, ‘Peningkatan Kapasitas Usaha’, dan ‘Kehidupan yang Berkelanjutan’ Beberapa pelaku UMKM yang mendapat manfaat dari program Daya Bank BTPN adalah Siti Rochanah dan Sudarko.
Siti Rochanah merupakan pengusaha kuliner yang memulai usahanya dari olahan terigu dan pada 2010, Siti mulai melakukan pengembangan produksi dengan olahan berbahan baku ikan dengan merk Iwak Nyuzz.
Bagi Siti, Ia mendapat kesempatan akan akses pengetahuan bisnis yang membawa perubahan bagi usaha maupun hidupnya melalui program Daya.
“Program Daya dari Bank BTPN membantu saya untuk bisa menjangkau pasar yang lebih luas hingga luar pulau Jawa, saya juga diberi wawasan untuk menjalankan bisnis dengan efisien yang seperti mengganti kemasan produk yang sebelumnya hanya menggunakan plastik kini menggunakan paperfoil, sehingga produksi pun jadi meningkat yang sebelumnya 100 pak per hari, kini 5.000 per hari.
Bahkan omzet saya pun mengalami kenaikan sebesar 500 persen lebih dari awal menjalankan bisnisnya,” ujar Siti dalam kesempatan berbeda.
Sudarko, pengusaha biro perjalanan dan jasa spa dengan merek usaha Mitra Aiko Utama, juga menyampaikan hal serupa.
Ia berkata banyak sekali masukan bisnis yang ia dapatkan dari pelatihan Daya, seperti pengaturan efisiensi jam usaha ketika masa pandemi, yang mengakibatkan banyak orang beraktivitas di dalam rumah, serta penentuan target konsumen, yaitu pegawai kantoran yang bekerja dari rumah akibat pandemi.
"Dengan hanya mengubah jam operasional menjadi lebih singkat ketika pandemi, saya berhasil menghemat biaya operasional seperti air, listrik, bahkan jam lembur karyawan, dan penghasilan saya pun meningkat meningkat 10-30 persen per bulannya karena penghematan tersebut,” terang Sudarko yang telah menjalankan usahanya lebih dari 10 tahun bersama sang istri itu. (idy)
Baca juga: Satlantas Polres Karanganyar Razia Kendaraan Overload di Simpang Tiga Exit Tol Kebakkramat
Baca juga: Cuaca Kabupaten Magelang Malam Ini Rabu 27 Juli 2022: Cerah Berawan
Baca juga: Komplotan Pecah Kaca Mobil Teror Semarang, Lima Mobil Dibobol dalam Hitungan Jam
Baca juga: 75 Petugas Paskibraka Karanganyar Mulai Berlatih Sebelum Kibarkan Sang Saka