Info Grafis
Grafis Kronologi Lengkap Kasus Mutilasi di Ungaran Semarang: Berkat ATM, Polisi Gercep Kurang 24 Jam
Berikut info grafis kronologi kasus mutilasi di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dengan korban bernama Kholidatunn'imah.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Berikut info grafis kronologi kasus mutilasi di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dengan korban bernama Kholidatunn'imah.
Polres Semarang gerak cepat berhasil mengungkap kasus mutilasi di Semarang dalam waktu kurang dari 24 jam.
Pelaku mutilasi di Ungaran, Imam Sobari berencana kabur ke Tulungagung menggunakan kereta api, tapi berhasil ditangkap di Purworejo, Senin (25/7/2022).
Penemuan barang bukti kartu ATM membuat langkah polisi semakin mudah mengungkap kasus mutilasi di Ungaran Semarang.
Imam Sobari mengaku menyesal telah memutilasi Kholidatunn'imah mantan pacarnya itu.
Berikut kronologi awal kasus hingga penangkapan pelaku:
Baca juga: Inilah Sosok Kholidatunnimah Tegal Korban Mutilasi di Semarang, Suami TKI di Taiwan

Kronologi Kasus Mutilasi di Ungaran Semarang
1. Imam Sobari, pelaku mutilasi menemui Kholidatunn'imah setelah setahun bebas dari penjara.
2. Imam dan Kholidatunn'imah berada di kos Jalan Soekarno Hatta Kabupaten Semarang.
3. Sabtu (16/7/2022) malam, keduanya cekcok di kos.
4. Sakit hati karena ucapan korban, Imam mencekik Kholidatunn'imah hingga tewas, Minggu (17/7/2022) pukul 01.00.
5. Bingung, Imam akhirnya memutilasi korban di kamar mandi.
6. Imam memutilasi korban selama tiga hari dan membuang 11 potongan tubuh ke empat lokasi.
7. Imam sempat dua kali menjual perhiasan korban.
8. Imam sempat menemui anak hasil hubungannya dengan korban di Slawi Tegal.
9. Minggu (24/7/2022) ditemukan dua potongan tubuh di Kali Kretek Kalongan, Ungaran.
10. Imam mencoba kabur ke Tulungagung menggunakan kereta api, namun ditangkap di Purworejo, Senin (25/7/2022).
11. Polisi berhasil menemukan 11 potongan tubuh, tapi isi perut tidak ditemukan lantaran dibuang pelaku ke septictank melalui kloset kamar mandi kos.
Baca juga: Kesaksian Ayah Korban Mutilasi di Ungaran, Setelah Beraksi Pelaku Temui Anak yang Dulu Tak Diakui
Berkat Temuan Kartu ATM
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menjelaskan penangkapan Imam Sobari pelaku mutilasi di Semarang saat gelar perkara di Mapolres Semarang, Selasa (26/7/2022).
Irjen Luthfi mengatakan jika identitas korban mutilasi di Ungaran, Kabupaten Semarang terungkap berkat penemuan kartu ATM korban atas nama Kholidatunn'imah.
"Kartu ATM ditemukan sekitar lokasi penemuan potongan tangan korban.
Setelah koordinasi dengan pihak bank akhirnya kami dapatkan identitas korban," ujarnya.
Pelaku, lanjut Luthfi, sempat menemui anak korban berusia lima tahun hasil pencabulan pelaku.
"Setelah memutilasi, pelaku sempat menemui anaknya di Slawi Tegal.
Anaknya dirawat orang tua korban," ujarnya.
Setelah itu, Imam mencoba kabur ke Tulungagung menggunakan kereta api.
"Mungkin sudah punya feeling, pelaku mau kabur ke Tulungagung.
Akhirnya kami tangkap di Purworejo," kata Luthfi.
Baca juga: FAKTA Lain Kasus Mutilasi di Ungaran, Malam Sebelumnya Ada Keributan di Kamar Indekos Korban
Alasan Membunuh

Alasan Imam Sobari memutilasi Kholidatunn'imah menjadi 11 bagian terungkap saat rilis kasus mutilasi di Semarang yang digelar di Mapolres Semarang, Selasa (26/7/2022).
Pelaku mutilasi, Imam Sobari mengaku bingung jika jasad korban masih utuh.
"Saya bingung kalau masih utuh," ujarnya.
Aksi mutilasi dilakukan lantaran Imam Sobari sakit hati dengan korban.
Pemutilasian jasad korban dilakukan di sebuah kos di Jalan Soekarno Hatta Kabupaten Semarang, Minggu (17/7/2022) dini hari.
Awalnya, terjadi cekcok antara korban dengan pelaku Mutilasi pada malam Minggu.
"Sabtu malam korban dicekik pelaku hingga meninggal.
Tubuh korban dipotong di kamar mandi," kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi ketika memimpin rilis kasus.
Imam Sobari merupakan residivis kasus pencabulan terhadap korban.
Sosok Korban

Teka-teki identitas korban mutasi di Ungaran, Kabupaten Semarang terungkap.
Korban mutilasi di Semarang bernama Kholidatunn'imah warga Desa Cibunar, RT 01/RW 02, kelurahan Cibunar, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.
Pelaku mutilasi adalah mantan pacarnya, Imam Sobari yang juga warga Tegal.
Lantas siapakah sosok Kholidatunn'imah?
Kholidatunn'imah korban mutilasi di Semarang mempunyai seorang suami yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan.
Sedangkan pelaku mutilasi diketahui bernama Imam Sobari, dan masih tinggal di desa yang sama dengan korban yaitu Desa Cibunar, RT 02/RW 02, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.
Menurut cerita ayah korban saat dihubungi Tribunjateng.com via telepon, sang anak bekerja di salah satu perusahaan di daerah Ungaran.
Dengan suara yang terdengar seperti menahan tangis, Aswirto mengatakan pelaku sampai tega melakukan perbuatan keji kepada anaknya diduga karena didasari perasaan dendam.
Padahal Aswirto bercerita, ia dan keluarga selalu bersikap baik jika pelaku datang ke rumah. Layaknya memperlakukan tamu yang berkunjung.
Bahkan setelah pelaku keluar dari penjara pun, keluarga Aswirto (keluarga korban) masih bersikap baik kepada pelaku.
"Iya betul, korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di Ungaran itu anak saya.
Pelaku ini masih tetangga kami.
Ya kalau harapan saya sebagai orangtua, ingin pelaku dihukum seberat-beratnya.
Sesuai apa yang telah diperbuat ke anak saya sampai kehilangan nyawa," ungkap Aswirto, pada Tribunjateng.com, Senin (25/7/2022).
Diketahui fakta, bahwa pelaku mutilasi yakni Imam Sobari, pernah mendekam selama enam tahun penjara di Lapas Tegal dan baru keluar sekitar setahun yang lalu.
Sementara alasan atau masalah yang membuat Imam Sobari dipenjara, dijelaskan Aswirto karena dulu saat korban masih SMA pelaku pernah melakukan tindakan yang tidak menyenangkan.
Hingga akhirnya Aswirto memutuskan untuk melaporkan Imam Sobari ke pihak berwajib, dan sampai akhirnya mendapat hukuman penjara selama enam tahun.
Diketahui fakta lain, bahwa dulunya pelaku dengan korban memang sempat menjalin kasih (pacaran) tepatnya saat korban masih sekolah.
"Kemungkinan pelaku ini menemui anak saya karena ingin mengajak bersama lagi.
Tapikan posisi saat ini anak saya sudah punya suami (sudah menikah), dan suaminya ini kerja pelayaran di Taiwan.
Makannya saya bilang sepertinya karena faktor dendam," jelasnya.
Pihak keluarga pun sudah mengetahui misal pelaku sudah ditangkap oleh pihak kepolisian, dan saat ini diamankan di Polres Ungaran.
Saat ditanya apakah jenazah sang anak sudah dibawa ke Tegal untuk dimakamkan atau belum, Aswirto menuturkan jenazah sang anak masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.
"Kholidatun'imah (korban) anak saya yang pertama, dia punya adik satu.
Ya kami sangat terpukul dengan adanya peristiwa ini, tidak menyangka pelaku akan setega itu, ya kami sangat berharap keadilan, pelaku bisa dihukum setimpal," harapnya. (Rez/dta)
Baca juga: Ibu Brigadir J Histeris di Makam Jelang Autopsi Ulang, Teriak Panggil Istri Irjen Ferdy Sambo
Baca juga: Dua Joki Pembunuhan Berencana Istri TNI Berstatus Warga Semarang, Pak RT Kaget Ponco Terlibat