Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kapan 1 Muharram 1444 Hijriyah atau Tahun Baru Islam 2022? Berikut SKB Tiga Menteri

Setelah berakhirnya bulan Dzulhijjah, selanjutnya akan memasuki bulan Muharram yang merupakan bulan pertama pada penanggalan Islam atau Hijriah

Editor: muslimah
timesofindia.indiatimes.com
Ilustrasi 1 Muharram - Simak amalan sunnah dan keutamaan bulan Muharram dalam artikel ini 

TRIBUNJATENG.COM - Umat Islam segera menyambut tahun baru Islam 2022 atau 1 Muharram 1444 Hijriah

Berikut waktunya.

Setelah berakhirnya bulan Dzulhijjah, selanjutnya akan memasuki bulan Muharram yang merupakan bulan pertama pada penanggalan Islam atau Hijriah.

Kata Muharram memiliki arti "bulan pertama tahun Islam".

Lantas, kapan 1 Muharram 1444 Hijriyah atau Tahun Baru Islam 2022?

Baca juga: Agus Gondrong Pelaku Penembakan Istri TNI di Semarang: Dapat Rp 30 Juta Buat Nikahi Istri Ketiga

Baca juga: FAKTA Baru Penembakan Istri TNI di Semarang, Kopda M Janjikan Rp 200 Juta dan Mobil Yaris

Dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang ditetapkan 7 April 2022 lalu, Tahun Baru Islam 2022 ditetapkan jatuh pada Sabtu, 30 Juli 2022.

Hingga saat ini, belum ada perubahan terkait penetapan 1 Muharram 1444 Hijriyah.

SKB tersebut hanya diubah pada 7 Juli 2022 yakni mengenai perubahan Hari Raya Idul Adha 2022 yang semula ditetapkan 9 Juli menjadi 10 Juli 2022. 

Dengan demikian, 1 Muharram 1444 Hijriyah atau Tahun Baru Islam 2022 tetap jatuh pada 30 Juli 2022.

Dikutip dari Habib Sayyid Utsman bin Yahya dalam kitab Maslakul Akhyar, berikut bacaan Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam:

Doa Akhir Tahun

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَىَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِى وَدَعَوْتَنِى اِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَا ئَتِى عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّى اَسْتَغْفِرُكَ فَغْفِرْلِى وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِى عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَاذَ الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلاَ تَقْطَعَ رَجَائِى مِنْكَ يَاكَرِيْمُ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim, Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma maa ‘amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam

Artinya:

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved