Penembakan Istri Anggota TNI
Kopda M Janjikan Rp 200 Juta dan Mobil Yaris ke Agus Gondrong, 3 Pelaku Lain Geleng Kepala Tak Tahu
Kasus penembakan istri anggota TNI di Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, masih menyisakan cerita lain.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: galih permadi
"Ayahnya pendatang hingga meninggal dunia di sini, Selepas kematian ayahnya baru keluarga itu bubar pergi dari kampung sekira tiga tahun lalu sebelum pandemi Covid-19," jelasnya.
Terpisah, Ketua RT 1 RW 3 Genuksari, Ristiyono (46) menjelaskan, Supriyono alias Sirun (45) tidak tercatat sebagai warga di kampungnya.
Ketika diperlihatkan foto wajah Sirun, Ristiyono semakin menegaskan bahwa Sirun memang bukan warganya.
"Saya sudah 15 tahun tinggal di sini, tidak mengenal Sirun di antara warga kami baik sebagai warga pribumi maupun pendatang," katanya.
Ia menjelaskan, data Sirun yang tercatat sebagai warga RT 1 RW 3 Genuksari dapat saja terjadi.
Hal itu terjadi lantaran Sirun mungkin pernah tinggal di kampungnya.
"Mungkin saja dulu pernah tercatat sebagai warga sini tapi data belum pindah.
Saya pribadi tak mengenalnya, bisa saja jauh sebelum saya jadi ketua RT," paparnya.(rtp/iwn)
Baca juga: FAKTA Baru Penembakan Istri TNI di Semarang, Kopda M Janjikan Rp 200 Juta dan Mobil Yaris