Kunjungan Jokowi di Korsel Raih Komitmen Investasi Rp 100,69 Triliun
Pertemuan Presiden Jokowi dengan 10 pimpinan perusahaan Korsel meraih minat maupun rencana perluasan investasi sebesar 6,72 miliar dollar AS
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Lawatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi beberapa Menteri Kabinetnya ke tiga negara di Asia Timur berhasil meraih sejumlah komitmen investasi, dengan nilai cukup besar.
Di Korea Selatan (Korsel), Jokowi bertemu dengan 10 pimpinan perusahaan di negara itu yang memiliki minat investasi baru maupun berencana melakukan perluasan investasinya di Indonesia.
Dari pertemuan itu, tercatat adanya minat maupun rencana perluasan investasi dari Korsel sebesar 6,72 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 100,69 triliun.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, yang turut mendampingi Presiden, mengatakan, selain memfasilitasi dan mengawal investasi yang masuk ke Indonesia.
Pihaknya memastikan investasi tersebut dapat memberikan manfaat bagi pengusaha nasional dan UMKM lokal melalui kolaborasi yang dilakukan.
"Saya selalu tekankan kepada seluruh investor yang masuk agar berkolaborasi dengan pengusaha nasional dan UMKM yang ada di daerah. Kami dorong mereka untuk maju bersama dan menciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru di daerah," ujarnya, dalam keterangan pers tertulis, Kamis (28/7).
Menurut dia, Pemerintah Indonesia serius dalam menarik investasi berkualitas sebanyak-banyaknya ke Indonesia.
Hal itu diwujudkan melalui penyederhanaan kebijakan di bidang investasi melalui UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja, khususnya terkait dengan penerbitan perizinan berusaha dan pemberian insentif fiskal melalui sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko.
Dalam pertemuan itu, CEO Posco Kim Hag-dong menyampaikan, saat ini Posco berinisiasi untuk memulai investasi tahap kedua, yaitu pabrik baja terintegrasi yang akan memproduksi baja untuk otomotif, termasuk kendaraan listrik, dengan rencana nilai investasi sebesar 3,5 miliar dollar AS.
Kim Gyo-hyun, Vice Chairman/CEO Lotte Chemical pun dalam kesempatan yang sama, mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk bertemu dengan Kepala Negara.
Kim berkata bahwa proyek investasinya dapat berjalan dengan baik atas dukungan dan perhatian dari Pemerintah Indonesia dengan dibangunnya kompleks Petrokimia di Cilegon.
Sebelumnya, investasi Lotte Chemical mengalami kendala di lapangan hingga proyeknya tertunda selama 4 tahun, dan dapat berjalan kembali atas adanya dukungan dan fasilitasi dari Kementerian Investasi/BKPM.
Kim menyampaikan, perusahaannya saat ini ingin berkontribusi dalam penciptaan hirilirasi di Indonesia, dan melengkapi rantai pasok industri di dalam negeri.
"Dengan adanya perusahaan kami di Indonesia, kami harap bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat. Kami siap untuk mendengar apa saja yang diperlukan oleh masyarakat. Melalui kesempatan ini, saya harapkan perhatian dan dukungan yang berkelanjutan dari Pemerintah Indonesia, dan saya harap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik," ucapnya.
Data Kementerian Investasi/BKPM menunjukkan, Korsel saat ini menempati peringkat kelima dalam realisasi investasi di Indonesia berdasarkan negara untuk periode 2017 sampai dengan semester I/2022.