Guru Berkarya
Mengembangkan Kolaborasi dalam Pembelajaran Matematika dengan Model STAD
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap susah dan membosankan oleh sebagian siswa.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Oleh: Adi Kundardi,S.Pd.SD., Guru SDN 01 Pantianom Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap susah dan membosankan oleh sebagian siswa.
Apalagi ketika materinya terasa sulit, maka jam pelajaran akan terasa sangat lama dan mendebarkan.
Hasil studi yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) terhadap kemampuan dasar matematika negara-negara di dunia salah satunya di Indonesia.
Hasilnya sungguh sangat memprihatinkan. Pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan metode cooperative learning pada kelas VI masih menjadi andalan guna melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SDN 01 Pantianom Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan.
Salah satu model pembelajaran cooperative learning yang cocok digunakan dalam pembelajaran matematika di kelas atas adalah model Student Teams Achievement Division (STAD).
Menurut Zulfa Iskandar (2018:23) Model pembelajaran STAD adalah salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan cara membagi peserta didik dalam beberapa kelompok kecil dengan kemampuan akademik yang berbeda-beda agar saling bekerjasama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran.
Menurut Dian (2011), pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dengan bantuan lembaran kerja sebagai pedoman secara berkelompok, berdiskusi guna memahami konsep-konsep, menemukan hasil yang benar.
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
Model pembelajaran STAD menekankan pada katifitas dan interaksi antar siswa untuk saling memotovasi dan menguasai materi pelajaran guna mencapai nilai yang diharapkan dalam satu kelompok.
Langkah-langkah yang digunakan pembelajaran kooperatif metode Student Team Achievement Division (STAD), yaitu: Pertama, Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.
Menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai selama pembelajaran dan memotivasi siswa belajar.
Kedua, Menyajikan informasi. Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan.
Ketiga, Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
Menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Keempat, Membimbing kelompok dalam bekerja dan belajar.
Membimbing kelompok-kelompok belajar yang telah terbentuk pada saat mereka mengerjakan tugas.
Kelima, Evaluasi. Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau meminta kelompok presentasi hasil kerja. Keenam, Memberikan penghargaan. Menghargai upaya hasil belajar baik upaya individu maupun kelompok.
Kelebihan model STAD antara lain: Pertama, Meningkatkan kepecayaan diri dan kecakapan individual. Kedua, Interaksi sosial terbangun dalam kelompok, siswa dapat dengan sendirinya belajar ketika bersosialisasi dengan lingkungannya (rekan kelompoknya).
Ketiga, Siswa diajarkan untuk membangun komitmen dalam mengembangkan potensi kelompoknya. Keempat, Mengajarkan untuk menghargai orang lain dan saling percaya.
Kelima, Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.
Sementara kekurangannya adalah sebagai berikut: Pertama, Menyita waktu yang cukup lama.
Kedua, Siswa yang memiliki tingkat akademik lebih unggul cenderung enggan apabila disatukan dengan temannya yang kurang. Kemudian, siswa yang akademiknya lebih rendah akan merasa minder ketika disatukan dengan temannya yang pandai.
Pembelajaran matematika menggunakan metode STAD cukup menyenangkan dan mengajarkan siswa untuk saling berbagi dan mengerti kemampuan satu sama lain.
Oleh karena itu penggunaan metode ini dianjurkan dalam pembelajaran matematika di kelas tinggi.(*)