Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Cilacap

Rawan Gempa Bumi dan Tsunami, Cilacap Jadi Tuan Rumah Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) 2022

Cilacap sebagai salah satu wilayah yang berpotensi terkena gempabumi dan tsunami.

Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: sujarwo
Ist. Pemkab Cilacap
Pembukaan acara Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) 2022 di Fave Hotel Cilacap. Rabu (27/7/2022). Acara ini dihadiri Ketua BMKG Pusat, Anggota Komisi V DPR RI, dan juga Bupati Cilacap. 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Berada di pesisir laut selatan menjadikan Cilacap sebagai salah satu wilayah yang berpotensi terkena bencana gempabumi dan tsunami.

Maka dari itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Banjarnegara memberikan edukasi terkait mitigasi bencana dalam kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) 2022 yang dibuka di Fave Hotel Cilacap, Rabu (27/7/2022).

Menurut Kepala BMKG Pusat Dwikorita

Pembukaan acara Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) 2022 di Fave Hotel Cilacap. Rabu (27/7/2022). Acara ini dihadiri Ketua BMKG Pusat, Anggota Komisi V DPR RI, dan juga Bupati Cilacap.
Pembukaan acara Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) 2022 di Fave Hotel Cilacap. Rabu (27/7/2022). Acara ini dihadiri Ketua BMKG Pusat, Anggota Komisi V DPR RI, dan juga Bupati Cilacap. (Ist. Pemkab Cilacap)

Karnawati yang hadir dalam kegiatan itu menyampaikan bahwa Kabupaten Cilacap dinilai menjadi wilayah yang rawan akan gempabumi dan tsunami.

Hal itu dikatakan karena apabila dilihat dari lokasi, Kabupaten Cilacap yang berada di pantai selatan Jawa Tengah dan menghadap langsung ke zona tumbukan lempeng.

Diketahui tumbukan lempeng tersebut merupakan pusat megathrust dengan potensi gempa dengan magnitudo 8,7 SR.

“Cilacap ini menghadap langsung ke zona tumbukan lempeng antara Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia. Tumbukan ini adalah pusat zona gempa besar atau megathrust yang menurut analisis pakar gempabumi, berpotensi terjadi gempa sebesar 8,7 SR,” jelas Dwikorita. 

Potensi adanya megatrust tersebut kemudian menjadi acuan dilakukannya mitigasi atau upaya untuk mengurangi resiko jatuhnya banyak korban apabila terjadi bencana. 

Maka dari itu, melalui Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) ini diharapkan masyarakat sudah siap dan teredukasi, baik dari sarana prasarana maupun keterampilannya untuk menyelamatkan diri. 

"Gempa dan tsunami tidak bisa dicegah, tapi korban jiwanya bisa dicegah. Ini yang menjadi tujuan Sekolah Lapang Gempabumi,”  kata Dwikorita.

Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti yang juga hadir dalam kegaitan itu menuturkan bahwa seluruh anggota Komisi V DPR RI sepakat untuk mendukung agar anggaran untuk BMKG bisa maksimal.

Sehingga anggaran tersebut nantinya dapat  dimanfaatkan untuk hal-hal penting terkait kebencanaan.

“Anggaran ini bisa digunakan untuk sarana prasatana, penguatan SDM, dan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat serta relawan bisa maksimal dilaksanakan. Sehingga efek-efek dari gempa itu sendiri dpaat diminimalisir,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BMKG yang telah mengadakan Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) 2022 di Kabupaten Cilacap.

Bupati juga berharap peserta yang mengikuti SLG bisa dipercaya, menularkan, menerapkan dan menjelaskan kepada masyarakat terkait mitigasi bencana.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved