Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Tradisi Kungkum di Tugu Suharto Semarang Saat Malam 1 Suro

Lokasi untuk prosesi kungkum merupakan pertemuan dua sungai yaitu Kali Garang dan Kali Kreo. Di tengah sungai tersebut berdiri Tugu Suharto

Penulis: budi susanto | Editor: m nur huda
TribunJateng.com/Budi Susanto
Sejumlah warga memadati Tugu Suharto saat malam satu suro, Sabtu (30/7/2022) dini hari. 

 
TRIBUNJATENG.COM - Ribuan masyarakat padati Jalan Candi Pawon Selatan, Kelurahan Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang. Mereka datang dari berbagai daerah untuk menyaksikan prosesi berendam di sungai saat malam 1 Sura.

Lokasi untuk prosesi kungkum merupakan pertemuan dua sungai yaitu Kali Garang dan Kali Kreo.

Di tengah sungai tersebut berdiri sebuah tugu berusia puluhan tahun yang dinamai Tugu Suharto.

Bagi sejumlah masyarakat, lokasi tersebut memang menjadi jujugan untuk melakukan prosesi saat malam 1 Sura.

Semerbak bau wangi dupa tercium.

Beberapa orang nampak berdiam diri dan berendam di tengah pertemuan dua aliran sungai tersebut.

Ambar (42),satu di antaranya. Ia sengaja datang ke Tugu Suharto untuk berendam saat malam 1 Sura. Ambar berangkat dari Demak sekitar pukul 21.00 WIB bersama rombongannya.

Secara khusyuk Ambar melaksanakan prosesi kumkum tersebut. Hampir tiga jam ia berendam dan berdiam diri di tengah gelapnya malam.

Waktu menunjukkan pukul 01.20 WIB, Ambar pun selesai melakoni prosesi kungkumnya. Baju dan celana yang ia pakai nampak basah kuyup, namun ia tak tampak kedinginan.

Sebelum meninggalkan lokasi, saat ditemui Tribun Jateng, Ambar berujar setiap tahun saat malam 1 suro ia berendam di Tugu Suharto Semarang.

"10 tahun terakhir ini saat malam satu suro saya selalu berendam di sini," ucap pria berambut panjang itu, Sabtu (30/7) dini hari.

Ia mengaku kungkum di Tugu Suharto merupakan cara untuk membersihkan diri dan merenungi kesalahan.

"Saya percaya dengan cara itu, hati saya lebih bersih, dan lebih mawas diri untuk menjalani hidup," jelasnya sembari melenggang pergi untuk berganti baju.

Hingga pukul 02.00 WIB, Tugu Suharto masih dipadati masyarakat yang hendak melaksanakan prosesi kumkum.

Terpisah, Supadi, sesepuh di daerah Tugu Suharto, menuturkan, tradisi kungkum sudah berlangsung puluhan tahun. Bahkan menurutnya, sejak tahun 1965 tradisi tersebut sudah dilakukan oleh masyarakat.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved