Berita Kudus
IPSI Kudus Akan Buka Donasi Apresiasi Bagi Safira Atlet Silat Pemegang Juara Dunia
Atlet silat asal Kabupaten Kudus, Safira Dwi Meilani, menjuarai kejuaraan dunia World Pencak Silat Championship 2022, di Malaysia, Minggu (31/7/2022).
Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
lihat foto
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Atlet silat asal Kabupaten Kudus, Safira Dwi Meilani, menjuarai kejuaraan dunia World Pencak Silat Championship 2022, di Malaysia, Minggu (31/7/2022).
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kudus berencana membuka donasi bagi atlet pemegang juara dunia kelas tanding B putri 50-55 kilogram.
Open donasi itu diberikan langsung melalui nomor rekening 1114142123 Bank BNI atas nama Safira Dwi Meilani.
Ketua IPSI Kudus, M Nur Hasyim menyampaikan, donasi yang dibuka itu sebagai apresiasi atas prestasi atlet yang membawa nama harum Kota Kretek.
"Sebagai apresiasi kepada atlet silat kami yang mampu menjuarai tingkat dunia, kami akan membuka open donasi," ujarnya, saat ditemui Tribunjateng, Senin (1/8/2022).
Hasyim menyampaikan, atlet yang berprestasi berhak mendapatkan apresiasi sesuai undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional.
Kendati demikian, kata dia, belum ada ketentuan yang jelas mengenai nominal yang diberikan kepada atlet.
"Atlet yang membawa emas pada kejuaraan dunia belum ada kejelasannya. Seharusnya ada anggaran untuk apresiasi atlet," ujarnya.
Ketua IPSI Kudus juga hanya bisa memberikan uang saku sebesar Rp 500 ribu dari kantong pribadi untuk atlet tersebut berangkat ke sana.
Pasalnya dari usulan anggaran sebesar Rp 100 juta ke KONI Kudus, hanya disetujui 10 persennya sebanyak Rp 10 juta.
"Sebelum berangkat Safira saya beri uang saku Rp 500 ribu, dari KONI kemarin hanya diberi Rp 10 juta untuk musyawarah cabang," jelas dia.
Bagi pria yang menjabat Ketua IPSI Kudus untuk periode kedua tersebut, kemenangan Safira merupakan hadiah terindah baginya setelah menjabat periode kedua.
Rencana, pihaknya akan menggelar upacara penyambutan kedatangan atlet silat wanita tingkat dunia tersebut.
"Kami belum tahu tanggal berapa tiba ke sini, tapi rencana akan kami ajak menemui Bupati Kudus," ujarnya.
Dia berharap, atlet silat Kudus yang pertama kalinya menjuarai tingkat dunia itu bisa terus diarahkan agar bisa berpeluang dalam kompetisi berikutnya.
