Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Kunjungan Belajar Meningkatkan Minat Pembelajaran Prakarya

Keberadaan muatan dan esensi dari setiap mata pelajaran yang diajarkan pada tingkat sekolah akan bermuara pada terwujudnya cita-cita

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
IST
Uci Darmayanti, SPd., SMP N 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang 

Oleh: Uci Darmayanti, SPd., SMP N 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang

Keberadaan muatan dan esensi dari setiap mata pelajaran yang diajarkan pada tingkat sekolah akan bermuara pada terwujudnya cita-cita dan tujuan dari sistem pendidikan yang telah ditetapkan dalam undang-undang termasuk mata pelajaran prakarya.

Mata pelajaran prakarya tercantum dalam kurikulum 2013 mempunyai peranan penting dalam mengembangkan potensi peserta didik dalam menyiapkan masa depannya.

Pembelajaran prakarya yang dilakukan di dalam kelas  mencakup aktivitas dan materi pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menciptakan karya nyata, menciptakan peluang pasar, dan menciptakan kegiatan bernilai ekonomi dari produk-produk tersebut.

Materi prakarya yang diajarkan pada mata pelajaran prakarya disesuaikan dengan potensi sekolah dan daerah setempat karena sifat mata pelajaran ini menyesuaikan kondisi dan potensi yang ada di daerah tersebut.

Penyesuaian ini didasarkan pada berbagai sudut padang termasuk nilai ekonomis didalamnya.

Nilai ekonomis berarti peserta didik pada usia sekolah sudah dibekali dengan prinsip kewirausahan yang diharapkan menjadi bekal masa depannya.

Harapan pemerintah dengan adanya pembelajaran prakarya pada kurikulum 2013 yaitu membekali peserta didik pada pendidikan menengah dengan kemampuan berprakarya dan berinovasi sehingga peserta didik bukan hanya mampu untuk menghasilkan ide kreatif dalam berkarya tetapi peserta didik mengetahui tahapan – tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan sebuah karya termasuk yang diterapkan di SMP N 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang.

Prinsip mata pelajaran Prakarya pada kompetensi budidaya, peserta didik dapat mempelajari budidaya ayam konsumsi dan ayam hias, karakteristik ayam, cara berkembang biak, waktu ideal untuk bertelur, dibesarkan dan dipanen, berbagai penyakit yang menyerang serta penanganan dan penanggulangannya, jenis pakan yang baik serta pembuatan wadah budidaya ayam.

Berbagai tugas dan pekerjaan dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran prakarya tidak menitik beratkan pada hasil produk tapi proses yang terjadi dibalik pembuatan produk tersebut.

Dari perencanaan, pelaksanaan sampe evaluasi sehingga peserta didik dapat belajar secara kreatif dan ilmiah sehingga menjadi manusia yang siap menyongsong masa depan.

Materi prakarya yang komplek dan memerlukan kreatifitas menimbulkan beberapa persoalan. Persoalan yang muncul diantaranya masih minimnya pendidik yang benar-benar berasal dari program studi prakarya.

Tidak dapat dipungkiri, guru prakarya yang ada sekarang ini berasal dari latar belakang pendidikan yang beragam.

Kondisi ini perlu menjadi fokus penting bagi sekolah.

Masalah lain yang muncul adalah masalah fasilitas, baik sarana maupun prasarana yang ada di sekolah yang seringkali belum memadai karena keterbatasan dana yang ada.

Bahkan belum banyak sekolah yang memiliki ruang keterampilan sendiri guna menunjang pembelajaran prakarya. Permasalahan yang ada dapat disiasati dengan berbagai cara.

Ketersediaan berbagai sumber belajar di sekolah seperti buku dan internet sangat membantu pelaksanaan pembelajaran prakarya. Sudjana dan Rivai (2009: 76) mengatakan bahwa sumber belajar adalah suatu daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau keseluruhan.

Proses belajar mengajarpun sekarang tidak terpaku hanya dalam ruangan sehingga kegiatan pembuatan produk atau praktek bisa dilakukan di rumah oleh peserta didik atau di ruang yang memang masih representatif untuk digunakan.

Salah satu cara yang efektif adalah dengan kunjungan belajar. Kunjungan belajar sebagai model pembelajaran memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terjun dan melihat langsung di daerah peternakan ayam.

Mulai dari ternak yang ayam konsumsi, ayam hias maupun ayam produksi telur.

Hal ini telah dijalankan di SMP N 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang dalam pembelajaran prakraya kelas delapan tentang materi budidaya ternak kesayangan.

Model pembelajaran ini pada mata pelajaran prakarya ternyata dapat menumbuhkan kreatifitas peserta didik.

Peserta didik terbangun rasa ingin tahu dan rasa ingin berkreasi serta berwirausaha.(*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved