Dukung China, Rusia dan Korut Mengecam Kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan

kunjungan Pelosi mencerminkan keinginan Washington untuk membuktikan kekebalan hukum, dan menunjukkan pelanggaran hukum mereka.

Editor: Vito
AP Photo
Ketua DPR AS Nancy Pelosi 

TRIBUNJATENG.COM - Sekutu China, Rusia dan Korea Utara turut bereaksi menanggapi kunjungan Pelosi ke Taiwan. Kedua negara mengecam kunjungan yang disebut mencampuri urusan negara lain.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menyatakan, kunjungan Pelosi mencerminkan keinginan Washington untuk membuktikan kekebalan hukum, dan menunjukkan pelanggaran hukum mereka.

Lavrov kemudian menghubungkan kunjungan Pelosi dengan tanggapan AS terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

"Saya tidak dapat mengatakan apa motivasi mereka (Amerika-Red), tetapi tidak ada keraguan bahwa itu mencerminkan kebijakan yang sama yang kita bicarakan sehubungan dengan situasi Ukraina," katanya, saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Myanmar, Wunna Maung Lwin, Rabu (3/8/2022).

"Ini adalah keinginan untuk membuktikan kepada semua orang impunitas (Amerika-Red), dan menunjukkan pelanggaran hukum mereka," tambahnya.

Pada hari Selasa, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Rusia menganggap kunjungan Pelosi sebagai provokasi yang jelas dalam semangat kebijakan agresif AS dari upaya habis-habisan untuk menahan China.

Kementerian itu juga meminta Washington untuk menahan diri dari tindakan yang merusak stabilitas regional dan keamanan internasional, dan untuk mengakui realitas geopolitik baru di mana tidak ada lagi tempat untuk hegemoni AS.

Sekutu China lain, Korea Utara (Korut) juga mengecam kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan. Kunjungan Pelosi ke Taiwan disebut Korut sebagai campur tangan lancang AS dalam urusan internal China, Rabu (3/8/2022).

Seorang juru bicara di Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan, Pyongyang akan sepenuhnya mendukung posisi Beijing, menyalahkan Washington karena meningkatkan ketegangan di kawasan itu.

"Campur tangan AS yang lancang dalam urusan internal negara lain, dan provokasi politik dan militernya yang disengaja, memang merupakan akar penyebab gangguan perdamaian dan keamanan di kawasan itu," kata juru bicara Kementerian itu, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan media pemerintah Korut, KCNA.

Kementerian Luar Negeri Korut menyatakan, Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China, dan masalah Taiwan berkaitan dengan urusan dalam negeri China. Pernyataan itu hadir mendukung protes keras China atas keputusan Ketua DPR AS mengunjungi Taiwan. Korut mendukung sikap China.

"Kami dengan keras mengecam campur tangan kekuatan eksternal dalam masalah Taiwan, dan sepenuhnya mendukung sikap adil pemerintah China untuk dengan tegas mempertahankan kedaulatan negara dan integritas teritorial," tambah Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara, sebagaimana dikutip dari AFP. (Tribunnews)

Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved