Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Senator DPD RI Asal Jateng Abdul Kholik Dukung Gelar Pahlawan Nasional Untuk Mbah Moen

Senator DPD RI Asal Jateng, Abdul Kholik mendukung penganugerahan gelar Pahlawan Nasional terhadap Almarhum KH. Maimoen Zubair.

Penulis: hermawan Endra | Editor: rival al manaf
istimewa
Abdul Kholik dalam acara Haul dan Halaqah dengan tema “Menghidupkan Keteladanan Mbah Moen” di Kantor DPD RI perwakilan Jateng, Kota Semarang, Sabtu (6/8/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Senator DPD RI Asal Jateng, Abdul Kholik mendukung penganugerahan gelar Pahlawan Nasional terhadap Almarhum KH. Maimoen Zubair. Sebab sosoknya telah mendedikasikan semasa hidupnya untuk mengajar, baik dari sisi keagamaan maupun rasa nasionalis terhadap generasi bangsa.

“Pandangan saya, beliau (Mbah Moen) merupakan ulama sekaligus seorang nasionalis yang cinta dengan NKRI. Memiliki wawasan tentang bangsa ini dengan baik. Sehingga saya mendorong agar pemerintah dapat segera mengeluarkan kebijakan tentang penganugrahan gelar pahlawan,”kata Abdul Kholik dalam acara Haul dan Halaqah dengan tema “Menghidupkan Keteladanan Mbah Moen” di Kantor DPD RI perwakilan Jateng, Kota Semarang, Sabtu (6/8/2022).

Menurut Kholik, dukungan masyarakat atas gelar kepahlawanan untuk Mbah Moen sudah sangat banyak disampaikan. Termasuk dari kalangan akademisi. Olehkarena itu Pemerintah diminta untuk segera memprosesnya.

“termasuk melalui acara ini kami ingin memberikan penguatan melalui aspirasi yang dalam diskusi tadi disampaikan bagaimana peran mbah Moen itu mendidik para ulama dan mengajarkan cinta tanah air. Memang beliau sosok yang tidak tergantikan,”imbuh Wakil Ketua Komite I DPD RI itu. 

Usai acara, Abdul Kholik juga memberikan anugerah senator 52 kepada almarhum KH. Maimoen Zubair yang diserahkan ke putra ke lima Mbah Moen. Anugerah ini menurut Kholik merupakan apresiasi dari lembaga atas apa yang telah dilakukan Ulama asal Sarang Rembang itu.

“Anugerah itu atas ketokohan beliau dalam pengembangan pendidikan keagamaan atau pesantren yang konsisten pada upaya melahirkan ulama. Kedua sikap pandangannya terhadap Negara Indonesia yang selalu menjunjung tinggi persatuan. Itu layak diteladani,”tutupnya

Sementara itu, Anak Kelima KH. Maimoen Zubair, KH. Abdul Ghofur, dalam diskusi itu menyampaikan bahwa pesan yang selalu disampaikan almarhum mbah moen yakni untuk tetap ngaji. 

Dalam hal mengajar atau mendidik, sosok mbah Moen merupakan orang yang tidak punya rasa lelah.

“Pernah suatu saat beliau pulang dari kegiatan jam 4 pagi sampe rumah. Itu kalau saya pasti ngaji setelah subuh saya liburkan. Tapi kalau mbah moen itu tidak. Tetap saja setelah sholat jamaah subuh dilanjut ngaji kitab sampai pagi,”kata Gus Ghofur, sapaan akrab KH. Abdul Ghofur. (*) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved