Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Belajar Bilangan Bulat dengan Metode Hutang Piutang

Banyak siswa yang merasa pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling sulit di sekolah.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
IST
Laili Hidayati, S. Pd., SD Negeri 02 Sukorejo Kec. Kesesi Kab. Pekalongan 

Oleh: Laili Hidayati, S. Pd., SD Negeri 02 Sukorejo Kec. Kesesi Kab. Pekalongan

Pelajaran matematika sering dianggap sebagai momok yang menakutkan.

Banyak siswa yang merasa pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling sulit di sekolah.

Hal pertama yang harus guru lakukan adalah mengubah mindset bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit serta menakutkan.

Hal ini akan membuat siswa tertarik bahkan mencintai pelajaran matematika.

Percuma guru menerapkan  metode mengajar matematika yang menyenangkan ketika siswa masih takut untuk sekedar mulai belajar matematika.

Pertama guru harus membuat diri sendiri sebagai teman yang menyenangkan bukan guru yang menakutkan.

Tentu saja bukan berarti jika menjadi teman maka siswa tidak memberikan hormat sama sekali.

Tetap harus ada jarak yang proposional antara siswa dengan guru, jarak yang tidak terlalu jauh dengan siswa.

Setelah mindset siswa berubah tertarik dengan matematika, barulah guru menerapkan metode mengajar matematika yang tepat.

Metode yang dipilih haruslah metode yang menyenangkan dan juga membuat murid cepat paham dengan materi yang diajarkan.

Beberapa guru merasa harus menjelaskan panjang lebar dalam bab tertentu karena bab tersebut sulit dipahami siswa-siswi.

Akan tetapi penjelasan yang bertele-tele justru membuat siswa semakin sulit untuk memahami materi yang sedang dijelaskan.

Lebih baik jika guru memberi penjelasan lugas kemudian melakukan review dengan memberikan soal.

Setiap materi dijelaskan secara singkat lalu berikan soal dengan level ringan kemudian menaikan level kesulitan soal secara bertahap.

Contohnya saat pelajaran matematika semester satu materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada kelas enam di SD Negeri 02 Sukorejo.

Langkah pertama guru memberi penjelasan singkat tentang apa itu bilangan bilat.

Kemudian menjelaskan bilangan negatif ada dua macam yaitu bilangan bulat negatif dan bilangan bulat negatif.

Guru menjelaskan dengan membuat garis bilangan. Jika ke arah kanan adalah bilangan positif dan ke arah kiri adalah bilangan negatif.

Angka nol tepat berada di tengah-tengah sebagai pembatas antara bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif.

Kemudian guru menjelaskan lagi tentang operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

Jika bilangan negatif diibaratkan sebagai kita berhutang dan bilangan positif diibaratkan kita membayar hutang.

Contoh soalnya negatif tiga ditambah lima penjelasan jawabannya yaitu kita berhutang tiga lalu akan membayar hutang lima berarti hutangnya sudah lunas dan mendapat kembalian dua.

Jika hutang sudah lunas dan mendapat kembalian maka hasilnya adalah bilangan bulat positif.

Jika hutang dibayar tetapi belum lunas dan hutang masih ada maka hasilnya adalah bilangan bulat negatif.

Contoh soal lainnya negatif empat ditambah negatif enam penjelasan jawabannya yaitu kita sudah mempunyai hutang empat terus nambah lagi hutangnya enam berarti seluruh hutangnya kan bertambah sekarang menjadi sepuluh.

Karena masih berhutang berarti hasilnya negatif yaitu negatif sepuluh.

Dengan menggunakan metode hutang piutang ini diharapkan siswa dapat berpikir kritis dan lebih mudah memahami materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

Metode hutang piutang akan lebih mudah digunakan karena berhubungan dengan kehidupan sehari-har siswa.(*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved