Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

guru berkarya

Belajar Menyenangkan Dengan Metode Resitasi

Beberapa tahun terakhir,guru dibuat sibuk memodifikasi metode pembelajaran di masa pandemi Covid 19.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
IST
Andi Dwi Atmoko. S.Pd., Guru Kelas 6 SD Negeri 5 Lumbir Korwilcam Dindik Lumbir 

Oleh: Andi Dwi Atmoko. S.Pd., Guru Kelas 6 SD Negeri 5 Lumbir Korwilcam Dindik Lumbir

Beberapa tahun terakhir,guru dibuat sibuk memodifikasi metode pembelajaran di masa pandemi Covid 19.

Untuk saat ini sudah dapat dilaksanakan secara tatap muka.

Guru mulai merancang metode pembelajaran untuk beradaptasi dari pembelajaran daring menjadi luring kembali.

Guru dapat merancang metode pembelajaran sedemikan rupa agar proses pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Guru bertanggungjawab atas keberhasilan proses pembelajaran.

Dari tahapan penyampaian materi hingga pada tahapan penilaian atau evaluasi.

Tingkat keberhasilan proses pembelajaran berbanding lurus dengan nilai hasil belajar yang tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Pada Pelajaran IPS terutama materi kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga, siswa kelas 6 SD Negeri 5 Lumbir kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas kurang bisa memahami.

Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil belajar pada materi ini yang rendah.

Rendahnya hasil belajar siswa dapat disebabkan pemilihan metode belajar yang kurang tepat.

Pemilihan metode yang lebih inovatif harus melalui berbagai pertimbangan.

Dari memahami karakteristik siswa, kondisi lingkungan tempat tinggal hingga pada fasilitas yang ada di lingkungan siswa.

Berdasarkan pertimbangan yang dilakukan, penulis memlilih metode “Resitasi”.

 Menurut Djamarah dan Zein (2010), resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar yang bertujuan untuk merangsang anak agar aktif belajar, baik secara individual ataupun secara kelompok.

Dari teori di atas penulis mencoba menerapkan metode resitasi.

Teknik yang diterapkan adalah dengan memulai pembelajaran seperti biasa kemudian penulis menampilkan video pembelajaran yang berisi materi kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga.

Setelah menampilkan video pembelajaran, penulis meminta siswa untuk menyimak dan memahami isi dari video pembelajaran tersebut.

Kemudian penulis memberi tugas kepada semua siswa untuk marangkum dengan kata-kata sendiri.

Untuk meyakinkan bahwa siswa sudah menguasai isi materi tersebut, penulis meminta siswa untuk menceritakan apa yang sudah siswa tulis dengan bahasa sendiri.

Penulis menyimak dan memahami materi yang disampaikan siswa.

Diantara siswa yang menyampaikan hasil rangkumannya, ada beberapa siswa yang hasil rangkumannya kurang sesuai atau kurang lengkap.

Setelah semua tahapan selesai, berikutnya adalah tahap evaluasi materi yang sesuai dengan video pembelajaran.

Hasil evaluasi dinilai cukup memuaskan karena semua siswa dapat menjawab pertanyaan, walaupun masih ada yang kurang tepat.

Penggunaan metode ini dinilai cukup berhasil di sekolah penulis.

Penulis menyadari inovasi pembelajaran harus terus dilakukan, karena kalau hanya menggunakan metode penugasan saja siswa akan merasa bosan.

Untuk mengurangi rasa bosan pada siswa,penulis merasa dituntut untuk selalu berinovasi dalam metode pembelajaran.(*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved