Dongeng Anak
Dongeng Anak Sebelum Tidur Kisah Kawanan Gajah dan Ratusan Semut Hutan
Membacakan cerita pada anak sebelum tidur merupakan kebiasaan yang baik, untuk membantu menajamkan ingatan anak.
Penulis: Alifia | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM – Membacakan cerita pada anak sebelum tidur merupakan kebiasaan yang baik, untuk membantu menajamkan ingatan anak, berikut dongeng yang tepat bagi si kecil dengan judul Kisah Kawanan Gajah dan Ratusan Semut.
Suatu hari, di sebuah hutan tinggallah berbagai macam jenis binatang yang hidup berdampingan.
Di wilayah tersebut ada wilayah tertentu dimana hanya semut-semut yang tinggal membangun rumah dan bertahan hidup.
Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Musisi Kota Bremen - Brothers Grimm
Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Manik Angkeran Asal-usul Selat Bali
Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Fabel Pertempuran Tikus Berhelm Viking
Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Fabel Burung Merak dan Bangau
Semut-semut memisahkan diri dari hewan lainnya untuk menjaga rumah mereka aman.
Namun, suatu hari datanglah segerombolan gajah yang berlalu lalang di area rumah semut.
Semut merasa panik saat rumah-rumahnya mulai hancur karena terinjak oleh kaki-kaki besar gajah.
Semut kemudian mencoba bicara dengan gajah, agar mereka berhati-hati dan mencari tempat tinggal lain agar tidak mengganggu ratusan semut yang telah lama tinggal di wilayah tersebut.
Gajah yang merasa memiliki tubuh yang sangat besar mereka bersikap sombong dengan meremehkan ratusan semut yang kecil.
Gajah-gajah berpikir jika semut hanyalah hewan kecil dan lemah.
Saat semut mencoba bicara dengan gajah, gajah justru tertawa terbahak-bahak mengabaikan perkataan semut.
Semut yang telah berkali-kali kehilangan rumahnya yang telah hancur, kemudian kembali memohon pada gajah untuk tidak merusak rumah-rumah semut.
Sayangnya, gajah masih saja bersikap angkuh dan semakin mengabaikan semut.
Suatu hari, ratu semut mengajak rakyatnya untuk melakukan serangan terhadap gajah yang selama ini telah meremehkan para semut.
Gajah yang sebelumnya merasa menjadi hewan paling kuat, menjadi sangat ketakutan karena berhasil dikalahkan oleh semut.
Para semut mulai melakukan serangan dengan menggigit badan gajah, masuk ke telinga dan menggigit gajah yang angkuh.
Gajah-gajahpun mulai berjatuhan dan melarikan diri.
Gajah kemudian berjanji tidak akan mengganggu semut lagi.
Bahkan, gajah saat ini mulai sadar jika sesama mahluk hidup tidak boleh saling meremehkan, harus saling menghormati dan bersikap baik.
Begitu juga dengan semut, meksipun ia bertubuh kecil namun ia memiliki sifat gotong royong dan pemberani. (aya/tribunjateng.com)
Dongeng Anak Sebelum Tidur Kisah Kawanan Gajah dan Ratusan Semut Hutan
TRIBUNJATENG.COM – Membacakan cerita pada anak sebelum tidur merupakan kebiasaan yang baik, untuk membantu menajamkan ingatan anak, berikut dongeng yang tepat bagi si kecil dengan judul Kisah Kawanan Gajah dan Ratusan Semut.
Suatu hari, di sebuah hutan tinggallah berbagai macam jenis binatang yang hidup berdampingan.
Di wilayah tersebut ada wilayah tertentu dimana hanya semut-semut yang tinggal membangun rumah dan bertahan hidup.
Semut-semut memisahkan diri dari hewan lainnya untuk menjaga rumah mereka aman.
Namun, suatu hari datanglah segerombolan gajah yang berlalu lalang di area rumah semut.
Semut merasa panik saat rumah-rumahnya mulai hancur karena terinjak oleh kaki-kaki besar gajah.
Semut kemudian mencoba bicara dengan gajah, agar mereka berhati-hati dan mencari tempat tinggal lain agar tidak mengganggu ratusan semut yang telah lama tinggal di wilayah tersebut.
Gajah yang merasa memiliki tubuh yang sangat besar mereka bersikap sombong dengan meremehkan ratusan semut yang kecil.
Gajah-gajah berpikir jika semut hanyalah hewan kecil dan lemah.
Saat semut mencoba bicara dengan gajah, gajah justru tertawa terbahak-bahak mengabaikan perkataan semut.
Semut yang telah berkali-kali kehilangan rumahnya yang telah hancur, kemudian kembali memohon pada gajah untuk tidak merusak rumah-rumah semut.
Sayangnya, gajah masih saja bersikap angkuh dan semakin mengabaikan semut.
Suatu hari, ratu semut mengajak rakyatnya untuk melakukan serangan terhadap gajah yang selama ini telah meremehkan para semut.
Gajah yang sebelumnya merasa menjadi hewan paling kuat, menjadi sangat ketakutan karena berhasil dikalahkan oleh semut.
Para semut mulai melakukan serangan dengan menggigit badan gajah, masuk ke telinga dan menggigit gajah yang angkuh.
Gajah-gajahpun mulai berjatuhan dan melarikan diri.
Gajah kemudian berjanji tidak akan mengganggu semut lagi.
Bahkan, gajah saat ini mulai sadar jika sesama mahluk hidup tidak boleh saling meremehkan, harus saling menghormati dan bersikap baik.
Begitu juga dengan semut, meksipun ia bertubuh kecil namun ia memiliki sifat gotong royong dan pemberani. (aya/tribunjateng.com)