Berita Nasional
Reaksi Bharada E Saat Atasan Memerintah: Tembak Tembak Tembak
Kondisi ruangan saat terjadi peristiwa pembunuhan Brigadir J diganbarkan oleh Bharada E. Saat itu Bharada E mengaku dirinya berada dalam tekanan
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kondisi ruangan saat terjadi peristiwa pembunuhan Brigadir J diganbarkan oleh Bharada E.
Saat itu Bharada E mengaku dirinya berada dalam tekanan.
Termasuk saat ada perintah dari atasan untuk menembak: Tembak Tembak tembak!
Bharada E menjadi orang pertama yang menembak. Namun ia bukan satu-satunya.
Baca juga: Persekutuan Jahat Pelajar SMP Bunuh Teman Sekolah Terungkap Setelah 7 Bulan, Sempat Dikira Terjatuh
Baca juga: Sore Ini Kapolri Umumkan Tersangka Baru Kasus Pembunuhan Brigadir J
Ada orang lain yang juga ikut menembak
Keterangan polisi menyebut ada sejumlah bekas tembakan ditemukan di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Namun pihak Bharada E sebut itu rekayasa.
Sejumlah bekas tembakan ditemukan di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Lubang-lubang itu disebut berasal dari baku tembak antara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Namun kuasa hukum Bharada E membantah.

Bekas tembakan di dinding rumah Irjen Sambo disebut bukan akibat baku tembak.
Pengacara Bharada E, Muhammad Burhanuddin, mengatakan lubang-lubang di dinding itu berasal dari senjata Brigadir J yang sengaja ditembakkan.
Proyektil peluru di lokasi kejadian, kata Burhanuddin, hanya alibi dari atasan Bharada E untuk mengarang cerita.
Bharada E mengaku senjata Brigadir Yosua diambil oleh atasannya, lalu ditembakkan ke jari kanan korban dan tembok.
"Jadi senjata almarhum yang tewas itu dipakai untuk tembak jari kanan itu, bukan saling baku tembak," ungkap Burhanuddin saat dikonfirmasi, Senin (8/8/2022).
Tembakan ke beberapa dinding rumah Irjen Ferdy Sambo dilakukan supaya ada kesan terjadi baku tembak di sana.