Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Rusia Gandakan Serangan Udara dengan Target Militer dan Sipil Ukraina

Rusia menggandakan jumlah serangan udara terhadap posisi militer dan infrastruktur sipil Ukraina dibandingkan pekan sebelumnya.

Editor: Vito
KYIV INDEPENDENT via TWITTER
ilustrasi - Serangan Rusia di gedung pemerintah daerah di kota Mykolaiv, Ukraina selatan. 

TRIBUNJATENG.COM, KYIV - Rusia menggandakan jumlah serangan udara terhadap posisi militer dan infrastruktur sipil Ukraina dibandingkan pekan sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala Staf Umum Ukraina, Brigadir Jenderal Oleksiy Hromov, Kamis (11/8/2022), sebagaimana dilansir Reuters.

“Pesawat dan helikopter musuh menghindari terbang ke jangkauan pertahanan udara kami, dan karena itu akurasi serangan ini rendah,” katanya, dalam konferensi pers.

Ia menuturkan, Ukraina akan mengirim bala bantuan ke Pisky, sebuah kota garis depan di pinggiran Donetsk yang dikuasai separatis pro-Rusia.

Kota Pisky menjadi palagan pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir. “Sepanjang pekan, musuh terus-menerus menyerang Pisky, melakukan enam sampai tujuh serangan dalam sehari,” tutur Hromov.

Pasukan separatis yang didukung Rusia mengeklaim telah menduduki Pisky. Namun, para pejabat Ukraina membantah bahwa kota tersebut telah jatuh ke tangan kelompok separatis.

Hromov menyatakan, sekitar 2.400 tentara Ukraina saat ini telah rampung dilatih di Inggris. Selain itu, masih ada 2.400 tentara Ukraina yang masih melanjutkan latihannya di Inggris. Rencananya, akan ada 5.000 tentara Ukraina lagi yang dilatih di sana.

Inggris telah menawarkan untuk melatih hingga 10.000 tentara setiap 120 hari. Dan beberapa negara, termasuk Kanada dan Denmark mengatakan bahwa mereka akan mengirim instruktur militer ke Inggris untuk membantu melatih tentara Ukraina.

Adapun, lebih dari 20.500 penduduk Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk melintasi perbatasan Rusia di wilayah Rostov selama sehari terakhir, kata departemen perbatasan Dinas Keamanan Federal kepada wartawan, Kamis (11/8).

"Selama satu hari terakhir, lebih dari 20.500 warga telah memasuki Rusia melalui pos pemeriksaan di wilayah Rostov," kata layanan pers dikutip kantor berita TASS.

Menurut laporan itu, hampir 2,5 juta warga Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk telah melintasi perbatasan Rusia di wilayah Rostov sejak Februari. Situasi di saluran kontak di Donbass meningkat pada 17 Februari.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pengakuan atas Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, yang para pemimpinnya menandatangani perjanjian tentang persahabatan, kerja sama, dan bantuan timbal balik. (Kompas.com/Tribunnews)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved