Berita Semarang
Temu Pendidik Nusantara 9, Konferensi Pendidikan Tahunan di 50 Daerah dan 20 Negara
KGBN Kota/Kabupaten Semarang dan Salatiga menggelar Temu Pendidik Nusantara 9.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Kota/Kabupaten Semarang dan Salatiga menggelar Temu Pendidik Nusantara 9 (TPN 9) Semarang-Salatiga pada Senin (15/8/2022) di Sekolah Kristen Lentera Ambarawa Kabupaten Semarang.
TPN 9 merupakan rangkaian konferensi pendidikan tahunan yang diadakan di 50 daerah dan 20 negara, melibatkan guru, pemimpin, hingga pemangku kebijakan.
Mengusung “Kurikulum yang Memberdayakan Konteks”, TPN 9 diharapkan dapat menjadi ruang saling berbagi dan belajar bagi pendidik agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di ekosistemnya.
Terutama di masa peralihan kurikulum yang menerapkan prinsip merdeka belajar atau pembelajaran yang berpihak pada anak.
Di TPN 9 Semarang-Salatiga, terdapat 14 kelas dengan pembicara dari berbagai latar belakang, yakni guru Taman Kanak-Kanak (TK) hingga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), kepala sekolah Sekolah Dasar (SD) hingga jenjang SMA maupun Sekolah Menengah Kejuaraan (SMK), dan dari dinas pendidikan setempat.
Hadir puluhan peserta merdeka memilih kelas sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Lima dari 14 kelas tersebut merupakan Kelas Kemerdekaan.
Kelas ini memberi kesempatan pada pendidik yang memiliki praktik baik mengajar dan memimpin sekolah untuk berbagi pengalamannya.
Sedangkan sembilan kelas lainnya merupakan Kelas Kompetensi.
Beberapa kelas tersebut yakni, strategi melibatkan orang tua merdeka belajar, menerjemahkan Capaian Pembelajaran (CP) atau Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) untuk Pembelajaran Kontekstual, mengembangkan visi sekolah atau madrasah, dan kurikulum pembelajaran merdeka belajar.
Tri Widodo, Pengawas SMP Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang yang hadir, mengajak peserta yang hadir untuk terus belajar.
"Belajar bisa dari mana saja, termasuk dari pengalaman pendidik lain di sekolah yang berbeda," ungkapnya.
Ia menambahkan, sebagai pendidik, jangan pernah puas atau sombong dengan pengetahuan yang sudah kita miliki.
Pasalnya, perkembangan ilmu juga tidak pernah berhenti.
"TPN merupakan bagi para pendidik untuk bertemu dengan pendidik dari sekolah lain, untuk saling belajar praktik baik dari yang lain," ungkapnya.