Berita Regional
6 Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah Kos di Tambora, Ini Cerita Seorang Penghuni Lolos dari Maut
"Awalnya ada 2 korban yang berhasil menyelamatkan diri. Ternyata katanya ada beberapa orang lagi yang di dalam," kata Kasi Ops Damkar Jakarta Barat.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Rabu (17/8/2022), sebuah rumah indekos berlantai empat di Jalan Duri Selatan I, RT 006 RW 002, Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, terbakar.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 06.46 WIB.
Sebanyak 6 orang meninggal dunia dan 2 lainnya luka-luka.
Baca juga: Detik-detik Kebakaran Lagi di Tunjungan Plaza Surabaya, Wanita Ini Masih Asik Lahap Steak
"Awalnya ada 2 korban yang berhasil menyelamatkan diri.
Ternyata katanya ada beberapa orang lagi yang di dalam," kata Kasi Ops Damkar Jakarta Barat, Syarifudin.
Syarifudin melanjutkan keenam korban yang terjebak kebakaran itu ialah penghuni rumah indekos.
Mereka diduga terjebak lantaran masih terlelap saat kejadian.
"Jadi di dalam kosan itu ada 28 orang.
Enam orang meninggal sudah dievakuasi ke RS Polri," ucapnya.
Cerita Toni Selamat dari kebakaran
Sementara itu, Toni (30) mengaku dirinya berhasil lolos dari maut dalam peristiwa kebakaran itu setelah menaiki atap lantai empat dan masuk ke dalam lubang sempit.
"Saya melihat ada lubang untuk talang air setinggi 50 cm di atap.
Saya naik ke sana," ujarnya.
Beruntung, tubuh Toni terbilang ramping sehingga ia bisa masuk ke lubang berukuran sempit sepanjang sekitar tiga meter tersebut.
Toni masuk ke lubang sempit itu bersama satu penghuni rumah indekos lainnya.
Namun, sebelum naik ke atas, Toni sempat mendengar teriakan misterius memanggil namanya yang berasal dari bawah.
Teriakan tersebut menyuruhnya untuk turun ke lantai bawah.
"Di bawah itu ada yang teriak.
Habis itu suaranya menghilang terus ada lagi.
Suara itu memanggil-manggil nama saya untuk turun," ujarnya.
Toni tak menuruti teriakan itu lantaran suasana di lantai tempatnya tinggal sudah panas dan dipenuhi asap pekat.
Dadanya pun sudah terasa sesak menghirup asap yang mengepul di kamarnya seluas sekitar 3 x 2 meter yang dihuninya.
"Saya naik, dia (sekuriti) ikut naik juga.
Hampir enggak selamat juga itu sekuriti.
Panas banget, asapnya pekat," ujarnya.
Setelah berhasil keluar, Toni dan seorang petugas keamanan meloncati genteng rumah warga di samping rumah indekos.
Toni kemudian menuju bagian atas minimarket.
"Saya teriak minta tolong karyawan Alfamart, untuk bukain pintu atas," katanya.
Tak lama kemudian karyawan minimarket tersebut menyadari ada teriakan dari atas.
Toni bersama seorang petugas keamanan lalu bergegas turun ke bawah.
Saat sudah berhasil menyelamatkan diri Toni baru menyadari bahwa ia mengalami sejumlah luka goresan di bagian paha kanannya.
Luka tersebut karena ia memaksa masuk lubang sempit di atas atap.
Luka-lukanya lalu diobati di Puskesmas Kecamatan Tambora.
Tak ada barang-barang berharga yang bisa diselamatkan Toni.
Ia hanya membawa kaus jersey olah raga dan celana pendek yang menempel di tubuhnya ketika menyelamatkan diri.
Namun, ia bersyukur nyawanya selamat dari peristiwa mencekam di pagi itu.
“Allah masih sayang sama saya,” ujar Toni.
Sementara, dugaan kebakaran rumah indekost seluas 140 meter persegi tersebut masih dalam penyelidikan.
Namun diduga kuat pemicu munculnya amukan si jago merah dikarenakan adanya korsleting listrik.
Petugas Damkar mengerahkan 20 unit mobil pemadam kebakaran dan 100 personel untuk memadamkan api.
Sekitar pukul 08.33 WIB, api berhasil dipadamkan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Penghuni Indekost Selamat dari Maut Dalam Kebakaran yang Menewaskan 6 Orang di Tambora
Baca juga: Satu Keluarga Jadi Korban Kebakaran Bengkel di Tengerang, 1 Orang Tewas dan 3 Lainnya Selamat