Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Mistis Pasar Setan Gunung Lawu dan Kisah Moksa Pabu Brawijaya V

Berikut cerita mistis pasar setan di Gunung Lawu dan kisah moksa Prabu Brawijaya V sebelum runtuhnya Kerajaan Majapahit. 

Penulis: non | Editor: galih permadi
agus iswadi
Cerita Mistis Pasar Setan Gunung Lawu dan Kisah Moksa Pabu Brawijaya V 

Cerita Mistis Pasar Setan Gunung Lawu dan Kisah Moksa Pabu Brawijaya V

TRIBUNJATENG.COM - Berikut cerita mistis pasar setan di Gunung Lawu dan kisah moksa Prabu Brawijaya V sebelum runtuhnya Kerajaan Majapahit. 

Gunung Lawu terletak di antara perbatasan dua provinsi yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Tepatnya Gunung Lawu terletak di antara tiga kabupaten yaitu Karanganyar, Jawa Tengah, Ngawi, dan Magetan, Jawa Timur. 

Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yakni Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah.

Gunung Lawu sangat populer untuk kegiatan pendakian.

Setiap malam Satu Suro, banyak orang berziarah dengan mendaki hingga ke puncak.

Pendakian standar dapat dimulai dari tiga tempat, yakni Cemorokandang di Tawangmangu, Candi Cetho di Karanganyar, Jawa Tengah, serta Cemorosewu, di Sarangan, Jawa Timur. .

Tempat tersebut juga populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan.

Di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit yakni Candi Sukuh dan Candi Cetho.

Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran, Astana Girilayu dan Astana Mangadeg.

Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, mausoleum untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Soeharto.

Menjadi kawasan yang kerap dikunjungi pendaki, Gunung Lawu juga menyimpan kisah mistis tersendiri.

Di antaranya adalah keberadaan pasar setan yang tidak kasat mata di sebuah kawasna bebatuan di Gunung Lawu.

Posisi Pasar Setan diyakini berada di sekitar jalur pendakian Gunung Lawu dari Candi Cetho.

Jalur ini terkenal cukup terjal dan sulit dilalui karena sering diselimuti kabut.

Jalur ini juga banyak terdapat cekungan yang sering membuat pendaki bingung hingga tersesat.

Pasar setan sebenarnya merupakan sabana di jalur pendakian Candi Cetho di Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.

Di tempat itulah sejumlah pendaki mengaku pernah mendengar suara riuh layaknya di pasar.

Kegiatan pasar ini menurut cerita, terjadi pada malam hari, khususnya malam Jumat.

Dipercaya, jika pendaki maupun masyarakat mendengar suara atau bisikan yang mengajak bertransaksi dari bebatuan tersebut,

maka mereka harus melemparkan uang berapapun dan memetik daun di sekitar lokasi.

Hal itu merupakan gambaran dari proses jual beli yang ada di pasar.

Terkadang para pendaki dan masyarakat setempat dapat merasakan bagaimana makhluk gaib bertransaksi. 

Gunung Lawu juga menyimpan kisah tentang moksanya Prabu Brawijaya V dan pengikut setianya yang menjelma menjadi burung jalak berwarna gading.

Prabu Brawijaya V memutuskan bersemedi dan moksa di Gunung Lawu.

Ia mendapat wangsit lewat mimpi yang mengisyaratkan bahwa Kerajaan Majapahit yang memiliki kepercayaan agama Hindu bakal segera runtuh.

Sehingga akan beralih ke Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah, putra Prabu Brawijaya V yang beragama Islam. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved