Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor di Majenang Cilacap

Cerita Korban Longsor Majenang Cilacap, Kisah Ayah yang Kehilangan Dua Putrinya: Saya Coba Tegar

Longsor yang menerjang Dusun Cibuyut dan Tarukahan, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, menyisakan sejumlah cerita sedih.

Penulis: Nal | Editor: M Zainal Arifin
Basarnas Cilacap
PROSES EVAKUASI - Tim SAR gabungan saat melakukan evakuasi terhadap korban tanah longsor di Desa Cibeunying Kecamatan Majenang, Rabu (19/11/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Longsor yang menerjang Dusun Cibuyut dan Tarukahan, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Kamis (13/11) lalu, menyisakan sejumlah cerita sedih.

Masih ada beberapa korban yang menunggu hasil pencarian terhadap keluarga mereka.

Dengan tatapan kosong yang tak lepas dari area timbunan tanah, Tarkim (45) duduk termangu di tepi lahan bekas rumahnya di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap.

Di hadapannya, tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya pencarian di area Worksite A1.

Sebuah area longsor yang sangat sulit dijangkau dengan alat berat sehingga tim SAR mengupayakan pencarian secara manual.

Ada petugas yang menggunakan pompa, ada pula yang membawa sejumlah barang korban longsoran.

Kamis kemarin merupakan hari kedelapan operasi SAR sudah berjalan di Cibeunying.

Longsor Majenang - Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban tanah longsor di Desa Cibeunying Majenang hingga malam hari, Kamis (20/11/2025).
Longsor Majenang - Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban tanah longsor di Desa Cibeunying Majenang hingga malam hari, Kamis (20/11/2025). (Basarnas Cilacap )

Akan tetapi, Maesarah Salsabila (13), putri bungsu Tarkim, belum juga ditemukan. 

Tragedi longsor besar yang melanda Cibeunying merenggut dua nyawa anak Tarkim.

Selain Maesarah, putri keduanya, Dyah Ramadani (17), telah ditemukan lebih dulu dalam kondisi meninggal dunia, pada Selasa (18/11).

Baca juga: 20 Korban Longsor Cilacap Telah Ditemukan, Tim SAR Fokus Cari 3 Korban Terakhir

"Saya coba tegar, tidak nangis. Tapi dalam hati saya kehilangan dua anak saya, anak kedua dan ketiga," ucap Tarkim lirih, yang mencoba menahan air mata sembari melihat ke titik longsor.

Tarkim masih mengingat jelas kejadian itu, saat tanah bergerak dan rumahnya hilang ditelan bumi yang sudah jadi tempatnya tinggal.

Kala itu Tarkim sedang mengikuti acara tahlilan di rumah anak ketua RW.

"Jadi di rumah ada tiga orang. Ada istri saya dan dua anak saya di dalam,” katanya.

Beberapa menit sebelum bencana, sang istri sempat naik ke rumah ketua RW yang posisinya lebih tinggi.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved