Berita Batang
Janji Tak Kunjung Dipenuhi, Investor Lokal Pertanyakan Profesionalitas Manajemen PT KIT Batang
Nasib investor lokal, Juhara Sulaeman yang dirobohkan bangunan restonya di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang masih terombang-ambing.
Penulis: dina indriani | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Nasib investor lokal, Juhara Sulaeman yang dirobohkan bangunan restonya di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang masih terombang-ambing.
Pasalnya hingga saat ini pihak manajemen KITB belum menjalin komunikasi dengan dirinya.
Pdahal, modal investasi yang ia tanamkan untuk membangun resto yang berada di sebelah Marketing Galeri KITB itu sudah jadi 99 persen dengan jumlah pengeluaran mencapai miliaran rupiah.
"Saya menyimak dari beberapa pemberitaan di sejumlah media, pihak manajemen KITB berjanji mau berkomunikasi dengan kami secepatnya, tapi kenyataannya hingga saat ini, belum ada sama sekali, padahal mereka punya kontak saya," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (19/8/2022).
Baca juga: Polda Jateng Sosialisasi Keadilan Restoratif ke Polres Sukoharjo, tak Melulu Penegakan Hukum
Baca juga: Berikut Ini Progres Perbaikan Jalan WR Supratman Pekalongan, Rob Jadi Kendala
Baca juga: Ini Bocoran Kenaikan Harga BBM Jenis Pertalite Dari Menko Luhut
Dia menekankan investasi yang dilakukan resmi dan ada perjanjian kerjasama dengan pihak manajemen KITB, yang ditandangani direktur utama KITB dan pemilik resto.
Investasi itu tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) pengembangan resto dan kafe PT Kawadan Industri Terpadu Batang dengan koperasi Bhakti Makmur Jaya.
Perjanjian itu bernomor 04/Perj/KITB/Dir/2021 dan 033/PKS/BMJ/VI/2021.
Pihak manajemen PT KIT Batang merelokasi dengan alasan di lokasi sekarang bukan untuk lahan komersial.
Serta menjanjikan selesai pembangunannya Mei 2022 dan Pihak KIT Batang memberikan dana penalti yang disepakati selama tiga bulan.
Namun hingga sampai sekarang pembangunan yang dijanjikan itu belum juga rampung, malah terkesan terhenti.
"Perjanjian kesepakatan relokasi sudah ada berita acaranya, hasil rapat terakhir dibuatkan bangunan baru yg sepadan mulai 10 Februari 2022, sehingga selesai di 10 Mei 2022.
Tetapi karena ada libur puasa dan Idul Fitri kami toleransi sampe akhir Mei bisa serah terima bangunan baru namun kenyataanya sampai sekarang belum ada progres yang signifikan, dan sekarang terkesan mangkrak, tidak ada aktivitas proyek pembangunan resto," terangnya.
Ia yang juga sebagai Ketua Koperasi Bhakti Makmur Jaya itu juga menanggapi pernyataan manajemen KITB melalui KITB.
Baginya, force majeur yang membuat harga bahan bangunan naik hingga membhat proses relokasi terhenti tidak masuk akal.
Menurutnya, force majeur itu berlaku jika ada bencana alam dan kejadian besar lainnya.