Berita Semarang
Ada Instruksi Kapolri Berantas Judi, Warung Togel Semarang Sudah Tutup Sejak 3 Hari Lalu
Hampir seluruh lapak judi atau warung togel di Kota Semarang rupanya memilih tiarap. Tiga lokasi lapak judi togel atau warung togel Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hampir seluruh lapak judi atau warung togel di Kota Semarang rupanya memilih tiarap.
Mereka enggan beroperasi selepas muncul intruksi Kapolri ihwal pemberantasan judi baik online maupun konvensional.
Untuk membuktikan hal itu, Tribunjateng.com mendatangi tiga lokasi lapak judi togel atau warung togel Semarang.
Tiga lokasi tempat judi warung togel Semarang tersebut berada di daerah Jalan Taman Gedung Batu Raya Simongan, Ngemplak Simongan, Semarang Barat.
Dua lokasi lainnya masing-masing di Jalan Candi Penataran Raya, Kalipancur, Ngaliyan dan Jalan Untung Suropati, Ngaliyan.
Lapak yang biasanya ramai didatangi konsumen tampak tertutup rapat.
Baca juga: Mayoritas Warung Togel di Semarang Tutup, Warga Prediksi Akan Beroperasi Lagi di Tanggal Berikut
Baca juga: Kopda Muslimin Otak Penembakan Istri TNI Kelola Tempat Judi Togel, di Situ Bertemu Eksekutor
Baca juga: Perselingkuhan, Judi, Sabu, Diduga Motif Pembunuhan Brigadir J Menurut Pengacara Keluarga
Penuturan warga sekitar biasanya lapak tersebut ramai oleh pembeli yang datang silih berganti dari siang hingga malam.
"Iya biasanya ramai dari siang sampai malam, tapi sejak tiga hari lalu tutup," ujar warga sekitar seorang perempuan berusia sekira 55 tahun yang enggan disebutkan identitasnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (20/8/2022).
Ia mengatakan, lapak judi togel di dekat rumahnya beroperasi setiap hari dari pukul 11 siang sampai 12 malam.
"Layani pembelian nomornya sampai jam 10 malam, jam 11 malam keluar nomornya, jam 12 malam hanya nunggu orang nukar nomor yang tembus," bebernya.
Ia mengaku, informasi yang diperolehnya, lapak judi togel akan kembali buka pada akhir bulan sekira tanggal 30 Agustus.
"Semua warung togel memang nutup serentak. Infonya gitu, tanggal tua baru buka lagi," katanya.
Di samping itu, kondisi dunia judi togel di Kota Lumpia sudah berulang kali dikritisi oleh berbagai lembaga keagamaan di Kota Semarang.
Mereka protes kepada polisi yang tidak tegas terhadap praktik judi togel yang terang-terangan membuka lapak di pinggir jalan raya.
"Iya, kondisi dunia judi togel di Kota Semarang memang sangat marak," tegas Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Jumai kepada Tribunjateng.com.
Kondisi tersebut dapat terlihat dari praktik lapak judi togel yang berjumlah sekira ribuan yang masif membuka lapak hingga masuk ke gang-gang perkampungan.
"Kami telah mendapatkan informasi data dari temen-temen di lapangan bahwa judi togel sudah sangat marak dan masif hingga ada di gang kampung dan perumahan," ucapnya.
Pernyataannya bukan isapan jempol belaka, sebab pihaknya sudah mendata sekaligus menginventarisir lapak judi togel di Kota Semarang.
Tak hanya mendata saja namun menyertakan pula siapa saja beking dan pemilik lapak judi togel tersebut secara by name by address.
Sementara ini pendataan masih mencakup tiga Kecamatan karena data baru saja disusun beberapa hari terakhir.
Dari data tiga kecamatan saja sudah tercatat ratusan lapak judi togel, semisal data sudah terinput 100 persen mencakup 177 kelurahan dari 16 kecamatan di Kota Semarang diprediksi akan terdata sampai ribuan lapak judi togel.
"Sudah terkumpul 100an titik dari tiga kecamatan di Kota Semarang, itu belum detail sampai di gang yang sangat dalam di perkampungan," bebernya.
Data lapak judi togel hingga kini masih input data awal di lapangan yang dilakukan tim gabungan lintas organisasi meliputi Muhammadiyah, NU, Geram , LDII, Pemuda Pancasila dan organisasi lainnya.
Data itu setelah finishing pada akhir bulan ini akan diserahkan ke Kapolda Jateng dan tembusan ke Mabes Polri.
"Kami harapkan data itu menjadi perhatian serius polisi. Misal pihak aparat penegak hukum (APH) tidak menindaklanjutinya itu kebangetan," ungkapnya.
Ia menyebut, sebagai aktivis Ormas dan pergerakan dakwah hanya bisa menyampaikan sekaligus mendorong dari pihak APH.
Pihaknya menyadari tidak dapat bertindak sendiri karena mempercayakan ke APH seusia Undang-undang dan aturan yang berlaku.
"Kami meminta polisi tegas menjaga trust jangan main-main karena menyangkut harga diri APH."
"Berantas judi khusunya togel di Semarang Tidak hanya menyasar lapak-lapaknya tapi sampai ke bandar-bandarnya," pintanya.
Di sisi lain, ia meminta kepada polisi jangan hanya membuat program yang kagetan atau menyesuaikan suatu peristiwa baru gencar dilakukan.
Perihal judi harus diberantas secara Komprehensif, berkesinambungan, dan jangan hanya gerakan parsial saja.
"Komitmen Kapolri yang tegas ini tentu sangat kami dukung. Tinggal Kapolda hingga jajaran Kapolsek yang harus melaksanakan instruksi tersebut dengan tegas dan cepat," ujarnya.
Terpisah, Juru Bicara Gerakan Masyarakat Berantas Penyakit Masyarakat (Germas Berkat) Kecamatan Genuk, Masyhudi mengatakan, khusus di Kecamatan Genuk praktik judi togel agak berkurang selepas pihaknya ikut terlibat intensif dalam upaya pemberantasan praktik judi tersebut.
Akan tetapi pihaknya sadar, tak memiliki kewenangan total seperti aparat penegak hukum sehingga hanya rutin mendata dan melaporkan.
"Tahun kemarin sudah lima kali kami laporkan data judi togel ke Polsek Genuk, tahun ini telah dua kali.
Semoga segera ditindaklanjuti kembali apalagi ini Kapolseknya baru," katanya kepada Tribunjateng.com.
Pihaknya mengakui, sikap getol organisasinya protes ke polisi soal praktik judi togel berbuah dari lenyapnya lapak togel di sepanjang Jalan Woltermonginsindi dari pasar Genuk menuju ke arah Bangetayu.
Dahulu, sepanjang jalan protokol tersebut sempat marak warung judi togel.
"Sepanjang jalan protokol tersebut sudah tak diizinkan lagi untuk aktivitas perjudian, " ungkapnya.
Hanya saja, para bandar tak kalah akal.
Mereka tetap membuka praktik namun masuk ke area perkampungan.
Menurutnya, polisi tidak mau memberantas bandar judi togel yang ada di dalam perkampungan tersebut.
Pantauannya di lapangan paling tidak ada 10 titik warung togel yang masih eksis seperti di Gebangsari Raya , Bangetayu Kulon , Banjardowo dan lainnya.
"Bangetayu Kulon paling ramai, itu pantauan kami bisa saja ada yang kelewat," bebernya.
Para bandar juga tidak memiliki rasa takut. Mereka kian berani dengan membuka warung togel secara terang-terangan.
"Bermodus warung tapi ternyata bandar togel. Ya buka korden warungnya saja sudah kelihatan tempelan nomor-nomor di dinding, " imbuhnya.
Ia menyebut, selama ini polisi terhitung pasif dalam menindak praktik judi togel.
Padahal organisasi masyarakat seperti pihaknya ikut getol dalam memberikan informasi soal praktik judi togel.
"Instruksi dari Kapolda soal pemberantasan judi segera ditindak jangan sampai ada pembiaran tentu kami apresiasi jika benar-benar dilaksanakan, dan jangan lupa tindak tegas bandarnya," ujarnya.
Tribunjateng.com sudah mengkonfirmasi ke Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar soal maraknya praktik judi togel di wilayahnya namun hingga berita ini diturunkan, ia enggan memberikan tanggapan. (Iwn)