Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Luhut bakal Tekan Elon Musk, Dorong Tesla Investasi di RI

Tesla sebenarnya sudah masuk ke Indonesia. Namun, investasinya tidak langsung, karena Tesla bekerjasama membeli nikel dari perusahaan di Morowali

Editor: Vito
Odd ANDERSEN / AFP
Pendiri dan juga CEO Tesla, Elon Musk 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, akan bertemu dengan CEO Tesla Inc, Elon Musk, pada September 2022 untuk meminta kejelasan pabrikan mobil listrik itu berinvestasi di Indonesia.

Menurut dia, rencana investasi dari Tesla di Indonesia masih belum menemukan kepastian. Padahal, Presiden Jokowi sudah menemui langsung Elon Musk.

"Saya ke Amerika bulan depan (September), akan ketemu lagi dengan Elon, untuk bicara, 'Hey, mau kau gimana?" ucapnya, dikutip dari Antara, Sabtu (20/8).

Padahal di sisi lain, pabrikan mobil listrik pesaing Tesla yang juga berasal dari AS, Ford, sudah mematangkan rencana pembangunan fasilitas produksinya di Indonesia.

"Karena Ford sudah masuk. Dia juga sudah pusing nih, karena Ford kok masuk. Ford duitnya banyak, namanya kalah keren," ujar Luhut.

Ia menyebut, Tesla sebenarnya sudah masuk ke Indonesia. Namun, investasinya tidak langsung, karena Tesla bekerja sama untuk membeli nikel dari perusahaan di Morowali, Sulawesi Tengah.

Mantan Menko Polhukam itu menyatakan, Ford, pabrikan otomotif asal AS, juga sudah memastikan diri menanamkan modal di Indonesia, kendati tidak disebutkan detail investasinya.

Luhut mengungkapkan, Tesla Inc telah menandatangani kontrak pembelian nikel dari dua perusahaan China yang ada di Indonesia. Menurut dia, dengan membeli bahan baku nikel RI saja merupakan langkah awal positif.

Dua perusahaan pemasok baterai asal China tersebut adalah Zhejiang Huayou Cobalt Co dan CNGR Advanced Material Co. Kedua perusahaan China ini diketahui juga telah berdiri di Indonesia.

Pada 2021 lalu, Pemerintah Indonesia terus merayu hingga melakukan penandatanganan non-disclosure agreement (NDA) dengan Tesla. Namun faktanya kesepakatan itu berakhir dengan kegagalan.

"Tapi mereka sudah membeli, nah itu yang bagus, dua produk dari Indonesia. Dari Huayou, satu lagi dari mana, dia sudah tanda tangan kontrak untuk 5 tahun. Jadi dia (Tesla) sudah mulai masuk di situ, tahap pertama sudah masuk," ujarnya.

Adapun, nilai kontrak pembelian nikel tersebut senilai 5 miliar dollar AS, atau setara Rp 74,5 triliun (kurs saat ini Rp 14.900).

"Nanti kami lihat lagi untuk membuat lithium baterai dia. Lokasinya di Morowali, karena ada berapa belas industri di sana. Dia sudah engage di sana. Kontrak dia (Tesla) mungkin sekitar 5 miliar dollar AS," ucapnya.

Namun terkait dengan rencana Tesla untuk membangun pabrik otomotif berbasis listrik di Tanah Air, Luhut mengungkapkan, pihaknya masih melakukan negosiasi.

"Tesla ini kami masih negosiasi terus. Karena Tesla ini masih sibuk dengan dalam negeri dia, dengan masalah Twitter dan sebagainya," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved